FORUM KEADILAN – Video pidato calon presiden (capres) Prabowo Subianto yang mengatakan ‘ndasmu etik’ viral di media sosial.
Direktur Lingkar Madani Ray Rangkuti menilai, pernyataan tersebut merupakan bukti bahwa politisi Indonesia tak memandang penting moralitas dalam berdemokrasi.
“Bagi mereka hal itu barang asing. Ide yang terlalu sulit dipahami. Mereka hanya melihat demokrasi sebagai seperangkat aturan, bukan norma. Mereka saya sebut sebagai penganut paham demokrasi minimalis,” katanya, kepada Forum Keadilan, Minggu 17/12/2023.
Menurutnya, penganut paham demokrasi minimalis itu hanya kenal boleh atau tidak. Mereka tak kenal baik atau buruk.
“Maka jika hukum menyatakan boleh, mereka akan melakukannya, dan sebaliknya. Bahkan, ketika ‘hukum boleh’ itu tidak menunjang kebaikan bagi republik. Mereka yang menganut paham demokrasi minimalis umumnya hanya berpikir tentang dirinya. Apa yang baik baginya, bukan apa yang baik bagi kepentingan publik,” ujarnya.
Rey memandang, politisi seperti itu cenderung hanya menilai publik sebagai bagian dari kepentingan mereka. Bukan entitas otonom yang menjadi lahan bagi individu untuk berbuat baik.
“Dalam bahasa lain, publiklah yang melebur untuk dirinya bukan sebaliknya,” singkatnya.
Ray melihat, kata-kata ‘ndasmu etik’ yang dilayangkan Prabowo menunjukkan beberapa hal. Pertama, ketidakpahaman prinsip moral sebagai prinsip utama dalam demokrasi, di atas aturan yang berlaku.
“Kedua, sikap tidak kesatria. Sebab, membantah pernyataan Anies di luar forum yang disediakan. Dalam hal ini adalah forum debat. Mengolok-olok personal bukan argumen, di belakang panggung, memperlihatkan sikap tidak kesatria itu,” ucapnya.
Sedangkan, ketiga, menurut Ray perilaku seperti itu tidak seharusnya muncul dari seorang capres yang disebut oleh lembaga survei sebagai calon pemenang bahkan dalam satu putaran.
“Mereka kan sudah percaya pada info survei apapun yang mereka lakukan, elektabilitas selalu naik atau terjaga. Jadi, tak masalah bagi mereka,” pungkasnya.
Sebelumnya, video Prabowo menyebut ‘ndasmu etik’ beredar di media sosial. Diduga, rekaman video tersebut diambil di acara internal Partai Gerindra yang dihadiri para kader.
Memang, tidak jelas kepada siapa pernyataan tersebut Prabowo tujukan. Namun di acara Debat Pertama Capres 2024, Prabowo sempat ditanya oleh Anies Baswedan mengenai perasaannya usai mendengar Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK).
Laporan Novia Suhari