Jokowi Kritik Cat Bernuansa Politik di Sejumlah Kota, Pengamat: Bersifat Preventif

Keterangan Pers Presiden Jokowi, Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 4/12/2023 | YouTube Sekretariat Presiden
Keterangan Pers Presiden Jokowi, Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin, 4/12/2023 | YouTube Sekretariat Presiden

FORUM KEADILAN – Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti Trubus Rahadiansyah mengatakan, kritikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait ornamen warna sebuah kota yang bernuansa politik dinilai bersifat preventif. Sebab, hal itu menggambarkan suasana persaingan politik jelang Pemilu.

Trubus memandang, kritikan Jokowi terhadap warna cat yang bernuansa politik tersebut, mengarah untuk menciptakan netralitas para ASN dalam menghadapi Pemilu 2024. Dengan demikian, hal tersebut diharapkan tidak sampai ke persoalan pemerintah.

Bacaan Lainnya

“Kritikan ini hanya bersifat preventif,  ini kan diminta netralitas. ASN nya diminta netralitas kelihatannya itu dan arahnya itu, mencegah jangan sampai terjadi persoalannya ke pemerintah,” ucapnya kepada Forum Keadilan, Sabtu, 16/12/2023.

Trubus menuturkan, apabila pengecatan yang bernuansa politik tersebut sudah menyalahi aturan daerah. Pasalnya, apabila dalam aturan daerah harus mewarnai sesuai dengan warna yang sudah diatur. Trubus menyangka apabila peristiwa tersebut mungkin hanya terjadi di Kota Solo.

“Terlalu berani apabila ada kepala daerah yang seperti itu, itu melanggar aturan, karena nggak ada Perda, karena mengecat itu ada aturan peraturan daerahnya. Apa itu terjadi di Solo sendiri, yang saya tahu di daerah selatan itu nggak ada Purworejo, Kebumen, Banyumas,” ujarnya.

Trubus menjelaskan, pengecatan gedung pemerintahan pastinya menggunakan dana dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Untuk itu, dirinya tidak menyangka jika hal tersebut dilakukan oleh kepala daerah. Tetapi, hal tersebut sangat berbeda jika presiden memiliki inside information.

“Kota mana sepertinya nggak ada, di daerah nggak boleh. Sekarang kalau mengecat pakai anggaran APBD, mana mungkin masa ada APBD untuk mengecat gedung dengan warna ini. Tapi tidak tahu jika Presiden punya inside information, karena mungkin Kota Solo pernah menjadi kota PDIP, mungkin gitu,” tandasnya.

Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) membuka agenda Musyawarah Nasional (Munas) Luar Biasa Asosiasi Pemerintah Kota seluruh Indonesia (APEKSI) 2023 di Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat, 15/12.

Dalam acara yang dihadiri para kepala daerah ini, Jokowi mengkritik warna cat di desain arsitektur pemerintahan di sejumlah daerah yang identik dengan simbol partai politik pengusung kepala daerah setempat.

“Kadang-kadang kalau masuk ke sebuah kota dari cat-nya saja sudah tahu ini dari partai apa,” terang Jokowi.*

Laporan Ari Kurniansyah

Pos terkait