Cara Memulai Gaya Hidup ‘Slow Living’

Ilustrasi slow living
Ilustrasi slow living | ist

FORUM KEADILAN – Pernahkah Anda melihat orang-orang berlarian di stasiun kereta atau pengendara motor yang terburu-buru melintasi lampu merah, seolah-olah dunia mengejar mereka? Mungkin, saat itu lah Anda menyadari pentingnya gaya hidup slow living.

Gaya hidup slow living ialah konsep hidup yang menekankan arti setiap momen, menghargai kualitas lebih dari kuantitas, dan menciptakan keseimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi.

Bacaan Lainnya

Slow living mengajarkan bahwa kebahagiaan sejati ditemukan saat kita sepenuhnya hadir dalam momen sekarang, menikmati keindahan hidup tanpa terburu-buru.

Hidup yang lambat bukan berarti lamban, tidak sukses, atau tidak produktif. Sebaliknya, slow living mengajarkan tentang sukses sesuai definisi pribadi dan memprioritaskan hal-hal yang paling penting dalam hidup.

Dengan menerapkan gaya hidup ini, kita dapat membangun kehidupan yang lebih sederhana tetapi lebih bermakna.

Cara Memulai Slow Living

1. Fokus pada Kegiatan yang Sedang Dijalani

Beberapa orang sering melakukan multitasking, yang dapat membuat mereka merasa terburu-buru dan kehilangan fokus.

Maka dari itu, penting untuk mempraktikan kesadaran penuh dalam setiap kegiatan harian. Sebagai contoh, saat makan, nikmati setiap gigitan tanpa distraksi dari gadget.

2. Kurangi Memikirkan Hal yang Belum Terjadi

Khawatir tentang masa depan bisa menimbulkan stres dan kecemasan. Slow living mengajarkan untuk menjalani hidup tanpa terlalu banyak memikirkan hal yang belum terjadi, fokus pada hal yang dapat dikendalikan saja.

Dengan memfokuskan perhatian pada momen sekarang dan mengambil langkah-langkah untuk mengelola kekhawatiran masa depan, Anda dapat merasa lebih tenang serta lebih mempu menghadapi tantangan yang mungkin datang.

3. Istirahat Sejenak

Berikan diri istirahat ketika hidup terasa cepat dan padat. Setiap orang memiliki tempo sendiri, jadi jangan takut untuk tidak selalu sejalan dengan orang lain. Ini akan memberikan makna slow living dalam hidup Anda.

4. Berani Bilang ‘tidak’ dan Mengetahui Batasan Diri

Sangat penting untuk tahu kapan mengatakan ‘tidak’ dan mengetahui batasan diri sendiri. Jangan biarkan diri terbebani oleh permintaan dan tuntutan terlalu banyak dari orang lain, yang membuatmu terburu-buru dan stress.

Dengan mengetahui limit diri artinya Anda memiliki waktu luang untuk melakukan aktivitas yang disukai atau sekedar istirahat yang cukup.

Gaya hidup slow living bukan tentang berhenti atau mundur, melainkan tentang membimbing kita untuk menjalani hidup dengan kesadaran penuh. Dalam melambat, kita menemukan kekayaan dalam kualitas, bukan kuantitas.

Di tengah kehidupan yang bergerak cepat, slow living menjadi alat untuk kembali ke inti kehidupan. Di situ lah kebahagiaan, ketenangan, dan makna hidup ditemukan dalam momen-momen sederhana yang memberikan kedamaian dan kehangatan.*

Laporan Rini Haryani

Pos terkait