FORUM KEADILAN – Bareskrim Polri tetap akan mengusut kasus ‘bajingan tolol’ Rocky Gerung, meski tim hukum PDIP berencana mencabut laporannya.
“Penyidikan tetap jalan, alasan penyidik karena ini bukan delik aduan,” kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Ahmad Ramadhan, kepada wartawan, Kamis, 30/11/2023.
Ramadhan mengatakan, ada 26 laporan polisi terhadap Rocky terkait kasus tersebut, dan ada beberapa yang sudah dicabut.
“Ada 26 LP dan ada beberapa LP yang dicabut,” sebutnya.
PDIP akan Cabut Laporan terhadap Rocky Gerung
Sebelumnya, tim hukum PDIP akan mencabut laporan terhadap Rocky Gerung yang teregister dengan nomor: LP/B/217/VIII/2023/SPKT/ Bareskrim Polri tertanggal 2 Agustus 2023. Laporan tersebut terkait pernyataan Rocky yang diduga menyebar berita bohong atau hoax yang menyebabkan keonaran di masyarakat.
Diketahui, pernyataan yang dimaksud ialah ketika Rocky mengkritisi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dengan menggunakan kata ‘bajingan’ dan ‘tolol’.
“Suratnya sudah saya teken, tinggal menyerahkan ke penyidik. Ya semuanya akan dikait-kaitkan, ini kan lagi tahun politik. ‘Oh dicabut’, ‘oh karena sudah pecah kongsi’, nah itu haknya orang mau bicara,” kata Tim Badan Bantuan Hukum dan Advokasi Rakyat (BBHAR) DPP PDIP Johannes Lumban Tobing, saat dihubungi wartawan, Rabu, 29/11 malam.
Johannes menyebut, pihaknya kini sepakat dengan pernyataan Rocky soal ‘bajingan tolol’.
“Kurang lebih saya setuju yang disampaikan Rocky Gerung, itu poinnya,” imbuh dia.
Menurut Johannes, sikap Jokowi berubah. Ia menilai bahwa saat ini Jokowi lebih memprioritaskan kepentingan pribadi daripada rakyat.
“Saya lihat Pak Presiden Joko Widodo ini saya lihat sudah berubah. Berubah karena lama-lama saya lihat tidak seperti yang saya kenal. Jokowi yang dulu, yang betul-betul kita perjuangkan mulai dari DKI, yang kita bawa dari DKI sampai dua periode jadi presiden,” ujarnya.
Johannes menilai, dulu Jokowi benar-benar bekerja untuk rakyat, tapi sekarang sudah keluar jalur.
“Dulu dia betul-betul bekerja untuk rakyat, betul-betul memikirkan kesejahteraan rakyat. Bekerja siang dan malam. Tapi kok belakangan ini sudah makin ngelantur nih. Sudah tidak pada jalurnya,” kata dia.*