FORUM KEADILAN – TKN Prabowo-Gibran, Arief Rosyid menjawab kritikan calon presiden Anies Baswedan terhadap program lumbung pangan (food estate) Presiden Joko Widodo (Jokowi). Menurutnya, apa yang disampaikan Anies hanyalah permainan diksi semata.
“Jadi permainan diksi, permainan kata-kata, diputar seperti apapun sudah tidak pusing,” kata Arief kepada wartawan, Minggu 26/11/2023.
Arief menyampaikan bahwa pemilih muda di Indonesia saat ini sudah pintar dalam menilai, sehingga pihaknya tidak terlalu memusingkan hal tersebut.
“Pemilih muda sekarang sudah pintar-pintar, ujungnya kan soal ketahanan pangan,” katanya.
Arief melanjutkan, Indonesia memiliki berbagai sumber daya yang mumpuni. Sehingga perlu ada keberlanjutan dan penyempurnaan dari program-program yang baik, termasuk food estate tersebut.
“Indonesia sangat kaya, perlu ada keberlanjutan dan penyempurnaan dari program-program baik dari setiap kepemimpinan yang ada sebelumnya,” ungkapnya.
Sebelumnya, Anies Baswedan menyampaikan kritiknya terhadap program food estate. Ia menyebut, jika terpilih menjadi presiden dia akan menggulirkan agenda pangan berupa contract farming.
Anies berpendapat, food estate merupakan pengembangan pertanian berbasis kawasan yang praktiknya berbasis pada korporasi.
“Mengapa food estate ini bukan menjadi opsi? Karena ini adalah pendekatan di mana negara menguasai produksi secara sentralistik,” kata Anies saat menghadiri acara ‘Konferensi Orang Muda Pulihkan Indonesia’ di Balai Kartini, Jakarta, Sabtu 25/11.
Sementara contract farming, diklaim akan memberikan kesetaraan pada petani. Kata Anies, dengan program itu petani bisa tetap menjual hasil produksi kepada konsumen dengan harga yang relatif baik dan memiliki kepastian pembelian produk.*