Anies-Cak Imin vs Ganjar-Mahfud Rebutan Suara NU dan Jatim

Ilustrasi pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD | Renaldi Suwanto/Forum Keadilan
Ilustrasi pasangan capres-cawapres Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar dan Ganjar Pranowo-Mahfud MD | Renaldi Suwanto/Forum Keadilan

FORUM KEADILANMahfud MD resmi ditunjuk menjadi calon wakil presiden (cawapres) Ganjar Pranowo. Mahfud MD merupakan tokoh asal Jawa Timur (Jatim) dan memiliki hubungan kuat dengan Nahdlatul Ulama (NU).

Strategi tersebut memunculkan kemungkinan bahwa Mahfud akan berebut suara dengan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin, cawapres Anies Baswedan. Sama halnya dengan Mahfud MD, Cak Imin juga berasal dari Jatim dan punya kedekatan dengan kiai-kiai NU.

Bacaan Lainnya

Tujuan partai politik pengusung Ganjar maupun Anies dalam menentukan cawapres pun terlihat untuk bisa meraup suara besar dari kalangan Nahdliyin.

Di antara Mahfud dan Cak Imin, pengamat politik Universitas Brawijaya (UB) Profesor Anang Sujoko menilai, peluang Mahfud untuk mendapatkan dukungan dari NU tampak lebih besar dibandingkan dengan Cak Imin.

Menurut Anang, meskipun Cak Imin memiliki kedekatan dengan kiai khos dan kiai sepuh NU, hal tersebut tidak berarti dia dapat sepenuhnya menarik dukungan dari kalangan NU.

Terlebih, kata Anang, Cak Imin memiliki catatan buruk dalam hubungannya dengan Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, yang mungkin akan membuat Nahdliyin berpikir ulang sebelum memilihnya.

“Oleh karena itu beberapa hal, ada NU yang tidak akan masuk dukungan kepada Muhaimin. Friksi-friksi itu yang kemudian bisa dimanfaatkan oleh calon lain, dalam hal ini Mahfud MD maupun kita lihat dari barisan-barisan Prabowo Subianto,” tukas Anang dalam keterangannya kepada media.

Tak hanya dari sisi NU, Jatim juga tampaknya menjadi alasan baik pengung Anies memilih Cak Imin maupun pengusung Ganjar memilih Mahfud.

Direktur Eksekutif Indonesian Presidential Studies (IPS) Nyarwi Ahmad memaparkan, pengusungan Mahfud bisa dianggap sebagai strategi koalisi Ganjar untuk mempertebal basis dukungan di Jatim.

“Walaupun sebenarnya Ganjar memang kuat di sana. Tetapi, ini juga menandakan bahwa basis Jawa Timur dianggap penting dalam pemenangan Ganjar,” ujar Nyarwi dalam keterangannya.

Nyarwi menilai, masuknya Mahfud ke bursa Pilpres 2024 membuat Jatim menjadi zona pertarungan sengit antara pasangan Ganjar-Mahfud dan Anies-Cak Imin. Terlebih, lumbung suara terbanyak di Indonesia ialah Jawa Barat, Jawa Timur, dan kemudian Jawa Tengah.

Peluang Prabowo Ambil Suara di Jateng

Di sisi lain, melihat sengitnya perebutan suara di Jatim, membuat capres Prabowo Subianto dan koalisinya fokus penetrasi ke Jawa Tengah.

Nyarwi melihat, peluang Gibran Rakabuming Raka untuk digaet sebagai cawapres Prabowo semakin menguat.

“Saya lihat peluang Gibran sebagai cawapres Prabowo itu makin kuat. Walaupun elektabilitas Gibran masih lebih rendah di bawah Erick Thohir dalam lembaga survei yang banyak kita lihat, tetapi potensi yang dimiliki Gibran cukup besar,” bebernya.

Saat ini hanya menunggu Gibran, apakah mau atau tidak menjadi cawapres Prabowo.* (Tim FORUM KEADILAN)