Seberapa Penting Mendapatkan Vaksin HPV?

Ilustrasi alat kelamin wanita
Ilustrasi alat kelamin wanita | ist

FORUM KEADILAN – Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang banyak terjadi pada wanita di seluruh dunia menurut World Health Organization (WHO).

Di Indonesia, kanker serviks menempati peringkat kedua setelah kanker payudara sebagai jenis kanker yang paling banyak terjadi dari seluruh kasus kanker pada 2020.

Kanker serviks adalah kanker yang tumbuh pada sel-sel di leher rahim. Kanker ini umumnya disebabkan oleh human papillomavirus (HPV). Penularan virus HPV bisa terjadi melalui hubungan seksual, terutama hubungan seks berisiko, seperti sering berganti pasangan seksual atau berhubungan seks tanpa kondom.

Sayangnya, gejala dari kanker ini hanya terlihat ketika sudah memasuki stadium lanjut karena berkembang secara perlahan. Untuk itu perlu kesadaran diri sejak dini untuk melakukan pencegahan dengan melakukan vaksin HPV.

Apa Itu Vaksin Hpv?

Vaksin HPV (human papillomavirus vaccine) adalah jenis vaksin yang membantu melindungi individu dari infeksi HPV yang merupakan penyebab utama kanker serviks dan kanker penis.

Vaksin HPV ini tidak hanya dikhususkan untuk wanita, pria pun dapat memperoleh manfaatnya. Sebab, pada wanita virus ini dapat menyebabkan kutil kelamin, anus, kanker vagina, kanker vulva, kanker serviks.

Sedangkan pada pria, virus HPV dapat menyebabkan kutil penis, kanker anus, dan kanker penis.

Selain itu, virus HPV juga dapat menyebar melalui kontak non seksual, walaupun kemungkinannya sangat kecil. Misal, bila terdapat HPV hidup pada toilet dan toilet tersebut disentuh seseorang dengan daya tahan tubuh yang buruk, maka penularan mungkin bisa terjadi.

Siapa Saja yang Boleh Mendapatkan Vaksin HPV?

Idealnya, vaksin HPV harus diberikan sebelum seseorang mulai aktif secara seksual. Namun, vaksin HPV juga dapat diberikan pada individu yang sudah aktif secara seksual.

Dosis vaksin HPV dapat bervariasi tergantung pada usia individu yang akan divaksinasi.

Untuk anak perempuan dan laki-laki berusia 9–15 tahun, dapat diberikan vaksin HPV dalam 2 dosis dalam interval 6-12 bulan.

Sedangkan, untuk individu perempuan dan laki-laki berusia 16–45 tahun, dapat diberikan vaksin HPV dalam 3 dosis dalam interval 0, 1-2, dan 6 bulan.

Perlu diketahui, vaksin HPV tidak direkomendasikan untuk wanita yang sedang hamil atau orang yang sedang sakit berat.

Orang dengan alergi juga disarankan tidak mengambil vaksin ini. Biasanya, orang dengan alergi terhadap ragi tidak boleh mengambil vaksin ini.

Bagaimana Prosedurnya?

Berikut ini langkah-langkah mendapatkan vaksin HPV:

  • Melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter spesialis kandungan guna mengetahui apakah vaksin HPV cocok dan aman untuk Anda.
  • Selanjutnya, dokter akan menanyakan beberapa pertanyaan tentang riwayat kesehatan Anda, termasuk riwayat alergi dan kehamilan (untuk wanita )
  • Kemudian, dokter akan menentukan dosis dan jadwal vaksin HPV yang tepat untuk Anda.

Meskipun vaksin HPV telah terbukti efektif mencegah penularan inverksi HPV dan kanker serviks, terutama bagi yang belum tertular. Namun, dalam beberapa kasus, orang yang telah menerima vaksin HPV masih dapat terinfeksi HPV dan terkena kanker serviks.

Oleh karena itu, penting untuk mendapatkan vaksin HPV sejak dini agar semakin besar kemungkinan individu memiliki antibodi yang dapat mencegah infeksi HPV.*

Laporan Sandra Ridhola Veronica