FORUM KEADILAN – Putri Presiden ke-4 Indonesia Abdurrahman Wahid atau Gus Dur, Alissa Wahid, mengutarakan pernyataan sang ayah ketika menghadapi konflik internal PKB yang terjadi pada 2008 silam.
Alissa membeberkan jika Gus Dur sempat berbicara bahwa Muhaimin Iskandar atau Cak Imin merebut PKB hingga tak bisa dibiarkan.
“Saya memang tidak pernah terlibat masuk di PKB. Tapi saya jelas mengingat betul ucapan #GusDur langsung kepada saya: ‘Imin merebut PKB dan tidak bisa dibiarkan’,” kenang Alissa mengikuti pernyataan Gus Dur kala itu yang diunggah di akun media sosial X, @alissawahid pada Selasa, 5/9/2023.
Saya memang tidak pernah terlibat masuk di PKB. Tapi saya jelas mengingat betul ucapan #GusDur LANGSUNG kepada saya : “Imin merebut PKB dan tidak bisa dibiarkan”.
Sudahlah hentikan narasi tidak jujur seperti ini. https://t.co/x5fYQWW1rD
— Alissa Wahid (@AlissaWahid) September 5, 2023
Alissa juga mengaku bukan sekali sang ayah mengatakan hal tersebut kepadanya.
Terakhir, sekitar tiga pekan sebelum wafat pada Desember 2009 lalu.
Alissa juga meminta Cak Imin untuk berhenti mengeluarkan pernyataan tak jujur terkait konflik dengan Gus Dur hanya demi keuntungan PKB.
Permintaan saya cuma ini :
PKB berhenti membuat narasi bohong tentang konflik #GusDur & Imin.
Akui, dulu menyakiti GD. Saya saksi hidup bagaimana dampak hal itu pd kesehatan beliau.
Stop jualan #GusDur buat mencari dukungan publik. Toh sudah merasa sukses.
Sudah, itu saja!
— Alissa Wahid (@AlissaWahid) September 5, 2023
“Smp saat ini problem saya hanya ini kok : masih jualan GusDur tapi tidak mengakui mengkhianati GusDur, dg gunakan macam² narasi,” tulis Alissa.
Ia juga meminta Cak Imin mengakui sempat menyakiti Gus Dur. Bahkan, Alissa menjadi saksi konflik tersebut berdampak pada kesehatan Gus Dur kala itu.
“Stop jualan #GusDur buat mencari dukungan publik. Toh sudah merasa sukses. Sudah itu saja,” tulisnya.
Konflik internal PKB sempat terjadi antara barisan pendukung Gus Dur dan barisan pendukung Cak Imin kala itu.
Konflik kedua kubu pun berujung pada digelarnya Musyawarah Luar Biasa (MLB) oleh dua kubu. Kubu Gus Dur menggelar MLB di Pesantren Ashriyah Nurul Iman, Bogor pada 30 April-1 Mei 2008.
Sementara barisan Cak Imin menggelar MLB di salah satu hotel kawasan Ancol, Jakarta Utara, pada 2-4 Mei 2008.
Baru-baru ini Cak Imin juga membantah anggapan ia berkhianat terhadap Gus Dur.
Ia menilai narasi itu selalu berkembang tiap lima tahun saat pemilu.
“Selalu muncul, setiap pemilu selalu dimunculkan, dibesarkan, tentu musiman lah saya bilang. Tetapi tuduhan saya berkhianat itu sama sekali tidak beralasan,” kata Cak Imin dalam tayangan wawancara khusus bersama Mata Najwa, Senin, 4/9 lalu.
Cak Imin bahkan mengatakan ada narasi yang menyebut dirinya mengkudeta Gus Dur.
Ia juga mengklaim bahwa dirinya adalah korban kudeta saat diberhentikan sebagai Ketua Umum PKB.
“Bahkan ada yang bilang saya kudeta, yang benar adalah justru saya dikudeta, dikudeta oleh orang-orang yang kemudian Gus Dur memberhentikan saya,” katanya.*