Bendahara Umum NasDem Dicegah Laporkan SBY ke Bareskrim

Bendahara Umum NasDem, Ahmad Sahroni
Bendahara Umum NasDem, Ahmad Sahroni | Ist

FORUM KEADILAN – Bendahara Umum Partai NasDem Ahmad Sahroni mengatakan pihaknya batal melaporkan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Bareskrim Polri pada Senin, 4/9/2023.

Ia menyebut pembatalan itu karena adanya permintaan dari Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dan bacapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan Anies Baswedan.

Bacaan Lainnya

“Kebetulan tadi Pak Anies juga me-Whatsapp saya untuk meminta juga yang sama (seperti perintah Surya Paloh, tidak melaporkan SBY),” ujar Sahroni pada Senin, 4/9.

Sahroni mengatakan Anies ingin fokus memikirkan soal kemenangan dalam Pilpres 2024 mendatang.

“Pak Anies pengin fokus ke depan ini dalam rangkaian pemenangan, dalam strategi pemenangan capres 2024,” katanya.

Lebih lanjut, Sahroni sebelumnya berniat melaporkan SBY terkait dengan pernyataan usai maneuver NasDem dan Anies Baswedan yang memilih Muhaimin Iskandar atau Cak Imin sebagai bacawapres.

Namun, dalam perjalanan ke Bareskrim, ia mendapat perintah lewat telepon dari Surya Paloh untuk mengurungkan niat tersebut.

“Tadi saya di jalan menelepon Ketua Umum bahwa saya akan melakukan pelaporan, tapi Pak Surya memerintahkan kepada saya untuk tidak boleh melaporkan yang bersangkutan (SBY),” ujarnya.

Sahroni pun menjelaskan berencana melaporkan SBY terkait dengan pemberitaan bohong.

Hal itu berkaitan dengan pernyataan SBY terkait pertemuan antara Anies Baswedan dan Tim Delapan KPP dengan dirinya di Cikeas pada 25 Agustus 2023.

“Mengklarifikasi apa yang disampaikan oleh Pak SBY bahwa Anies-AHY akan dideklarasikan awal September. Omongan itu saya katakan enggak ada. Tapi Pak SBY meminta deklarasi tanggal 3 September itu benar. Jadi apa yang disampaikan Pak SBY sebenarnya itu adalah bohong belaka,” kata Sahroni.

Sebelumnya, SBY berpidato usai manuver yang dilakukan oleh NasDem dan Anies Baswedan.

Pidato tanggapan SBY ini disampaikan dari kediamannya di Puri Cikeas, Kabupaten Bogor, Jawa Barat yang disiarkan secara live di YouTube Partai Demokrat pada Jumat, 1/9 lalu.

Pihak Demokrat menilai Anies dan NasDem berkhianat padahal sebelumnya diklaim telah ada kesepakatan soal duet Anies Baswedan dan AHY.

Demokrat turut menyatakan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan.

Dalam kesempatan itu, SBY mengakui dirinya tidak menyangka Anies bisa bertindak sejauh itu.

“Saya juga mengerti politik. Saya pernah menjadi capres dua kali, dan tidak ada yang saya rasakan seperti tiga hari lalu itu. Tapi saya tidak menyangka tindakan itu sejauh ini. Menurut saya melebihi batas kepatutan, etika, moral, kasar,” ujarnya lagi.

Selain itu, SBY juga sempat menyinggung soal pertemuan tanggal 25 Agustus 2023, dan rencana mendeklarasikan bakal capres-cawapres pada awal September 2023.

“Masih segar pada ingatan saya, di ruangan ini, tanggal 25 Agustus 2023, Pak Anies duduk di sini dengan didampingi Tim 8.*