Arah Angin Demokrat Usai Keluar dari Koalisi Anies

AHY saat konferensi pers di kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 11/8/2023 | Charlie Adolf Lumban Tobing/Forum Keadilan
AHY saat konferensi pers di kantor DPP Demokrat, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 11/8/2023 | Charlie Adolf Lumban Tobing/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Seluruh kader Partai Demokrat cooling down pasca-mundur dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) yang mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) di Pilpres 2024. Namun dalam waktu dekat, mereka akan kembali melakukan komunikasi politik dengan partai lainnya.

“Dalam dua atau tiga hari ini semua kader cooling down dulu. Setelah itu, Dewan Pimpinan Pusat (DPP) dan Majelis Tinggi Partai (MTP) akan melakukan komunikasi dengan partai politik (parpol) sahabat dan capres yang ada,” ujar anggota MTP Demokrat Hinca Panjaitan kepada Forum Keadilan, Sabtu, 2/9/2023.

Bacaan Lainnya

Hinca mengatakan, masih ada waktu enam sampai delapan minggu ke depan sebelum pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU). Meskipun begitu, ia mengakui kalau ruang fiskal politik yang ada saat ini cukup sempit karena adanya persyaratan presidential threshold (PT) 20 persen.

“Sementara, parpol (partai politik) sahabat yang ada dan punya kursi di parlemen sudah mengelompok. Tentu semua masih akan bisa berubah seiring waktu,” imbuhnya.

Terkait ada atau tidaknya rencana Demokrat untuk mengusung capres baru atau membentuk koalisi baru, kata Hinca, itu dinamis. Sebab dalam perjalanan komunikasi yang dilakukan Demokrat nanti, akan muncul berbagai kemungkinan.

Hinca menambahkan, sejauh ini Demokrat berhubungan sangat baik dengan koalisi pendukung Ganjar Pranowo maupun koalisi pendukung Prabowo Subianto. Demikian juga hubungan antar para petinggi partainya.

“Saling mengunjungi dan saling silaturahmi politik, dan ini baik sebagai bonus demokrasi kita yang semakin cair,” ungkapnya.

Ketika menyatakan pengunduran diri dari koalisi pendukung Anies, Ketua MTP Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyebut, ada upaya politik untuk menggagalkan Anies dan Ketua Umum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai bakal capres-cawapres dari Koalisi Perubahan.

Bahkan kata SBY, sebelumnya ada lobi-lobi dari menteri aktif yang menyarankan Demokrat untuk membentuk poros baru bersama Partai Keadilan Sejahtera (PKS), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

Hinca menjelaskan, upaya membuat poros baru menurutnya sah-sah saja. Namun soal siapa orang yang dimaksud SBY, hanya SBY lah yang tahu.

“Upaya seseorang untuk membuat poros baru adalah sah dan baik. Kita doakan semoga sukses. Hanya Pak SBY yang tahu siapa yang dimaksud menteri aktif itu,” tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Demokrat menyatakan mundur dari dari koalisi pendukung Anies. Koalisi itu sendiri, terdiri dari tiga partai, yaitu NasDem, Demokrat, dan PKS.

Adapun langkah pengunduran diri itu diambil setelah Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar atau Cak Imin diusung sebagai bakal cawapres Anies.

Demokrat menganggap pengusungan Anies-Cak Imin adalah bentuk pengkhianatan. Padahal menurut Demokrat, sebelumnya Anies sudah menambatkan pilihannya ke AHY sebagai pendamping di Pilpres 2024.*

Laporan Charlie Adolf Lumban Tobing