FORUM KEADILAN – Polusi udara di kota Jakarta saat ini sedang menjadi sorotan publik. Pasalnya berdasarkan data situs pemantau kualitas udara IQAir, Jakarta sempat menduduki peringkat pertama sebagai kota dengan kualitas udara terburuk di dunia.
Jika polusi udara tersebut terjadi dalam waktu yang lama, maka akan berdampak buruk pada kondisi kesehatan masyarakat dan berisiko besar terkena infeksi saluran pernapasan akut (ISPA).
Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta mengungkapkan, dari 11 juta penduduk DKI Jakarta, ada sekitar 100 ribu warga yang terkena ISPA setiap bulannya.
FYI, ISPA adalah infeksi yang terjadi di saluran pernapasan, baik saluran pernapasan atas maupun bawah. Kondisi ini dapat terjadi pada organ pernapasan, seperti sinus, faring, laring hingga hidung.
Gejala yang dialami oleh orang yang terkena ISPA, seperti gejala batuk, pilek, dan demam.
ISPA ialah salah satu penyakit yang sangat menular dan dapat dialami oleh siapa saja, terutama anak-anak rentan terhadap penyakit ini.
Jika sudah menunjukkan gejala terserang ISPA, bagaimana cara mengatasinya?
Berikut cara mengatasi ISPA:
- Perbanyak istirahat. Cukupi waktu tidur dan jangan melakukan aktivitas yang berat agar tubuh cepat pulih.
- Banyak minum air putih. Pastikan Anda tidak kekurangan cairan agar tubuh tidak dehidrasi.
- Hindari asap rokok. Paparan asap rokok hanya akan memperburuk gejala ISPA.
- Posisikan kepala lebih tinggi ketika tidur. Ini berguna untuk melancarkan pernapasan, Anda bisa menggunakan bantal agar posisi kepala lebih tinggi.
- Hirup uap dari semangkuk air panas. Anda bisa campurkan air panas dengan minyak kayu putih untuk meredakan hidung tersumbat.
- Minum air hangat yang sudah ditambahkan perasan lemon dan madu. Minuman ini bisa membantu meredakan gejala batuk.
- Berkumur dengan air hangat yang telah dilarutkan dengan garam. Ini membantu meredakan gejala sakit tenggorokan pada ISPA.
- Konsumsi makanan yang bergizi sehat, terutama vitamin. Makanan ini bisa membantu meningkatkan daya tahan tubuh.
- Konsumsi obat pereda demam dan nyeri pada tubuh jika diperlukan, dan pastikan obat tersebut sudah dianjurkan oleh dokter.*
Laporan Sandra Ridhola Veronica