FORUM KEADILAN – Usai bertemu Prabowo Subianto, sejumlah kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) hengkang jelang pemilu dan memilih berpindah haluan kepada partai lain. Salah satunya, Guntur Romli.
Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Lingkar Madani Ray Rangkuti menyebut, ada empat hal yang mungkin menjadi alasan banyak kader PSI hengkang.
Pertama, menurut Ray, hengkangnya kader PSI karena politisi di Indonesia umumnya bercorak pragmatis.
“Jadi kalau mereka melihat bahwa tidak ada kans yang cukup di dalam satu partai ya mereka pindah ke partai yang lain, gitu. Jadi di situ lah persoalannya salah satunya atau mereka melihat bahwa mereka sudah punya nama, sudah punya popularitas dan macam-macamnya itu ya ujung-ujungnya mereka mencari partai politik yang jauh lebih besar,” katanya kepada Forum Keadilan, Selasa, 8/8/2023.
“Nah itu kita lihat pada kader-kader (partai lain) lain juga, selain semata-mata karena alasan pragmatis juga, karena alasan melihat (nama) dirinya sudah besar, lalu perahu PSI rasanya mungkin sudah terlalu kecil, sehingga membuat kader mau melarungkan dirinya kepada perahu parpol yang lain, itu alasan kedua,” imbuhnya.
Kemudian, alasan ketiga karena penumbuhan ideologi terhadap PSI belum sepenuhnya diyakini oleh para kader.
“Masih terkatung di tubuh PSI sendiri, sehingga orang tidak terlalu terikat secara visi dan ideologi terhadap PSI juga, yang memungkinkan mereka kemudian keluar dari PSI itu lebih cepat,” ujarnya.
Sedangkan alasan keempat, Ray mengatakan, langkah-langkah PSI mungkin dianggap tidak bersesuaian dengan apa yang diharapkan oleh para kader.
“Misalnya ketika mereka menerima Prabowo kemarin, kan ada kader yang keluar karena merasa itu tidak tepat, dan sebagainya,” katanya.
Ray menilai, tidak ada kepercayaan pada satu visi dan misi tersebut lah yang membuat banyak kader tidak selalu mengikuti keputusan politik PSI.
“Saya kira empat faktor ini yang menjadi sebab banyak kader PSI yang tiba-tiba pindah ke partai yang lain,” tegasnya.
Meskipun begitu, pengamat politik yang memiliki nama asli Ahmad Fauzi itu menganggap berpindahnya kader PSI ke partai lain merupakan hal wajar menjelang pemilu.
“Ya, justru menjelang pemilu banyak orang yang berpindah partai, dan memang wajar bukan hanya di PSI sebenarnya, tapi di partai-partai lain juga terjadi,” katanya.
Sementara itu, baik Gerinda maupun mantan kader PSI yang sudah lebih dulu hengkang, enggan berkomentar.
“Tanyakan ke PSI kalau soal keluarnya kader. Kita tidak mau mengomentari partai orang,” ujar Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad kepada Forum Keadilan.
“Maafkan, saya tidak berkomentar ya,” kata Rian Ernest kepada Forum Keadilan.* (Tim FORUM KEADILAN)