FORUM KEADILAN – Pengamat Ekonomi Gede Sandra menilai, Indonesia kemungkinan akan mengalami kerugian dalam penyelenggaraan Piala Dunia (Pildun) U-17.
Gede menilai Pildun U-17 hanya event buang-buang duit, dan akan digunakan sebagai panggung kampanye.
“Pildun itu ada kemungkinan rugi, karena emang event buang-buang duit, tapi berdampak sosial politik yang lebih besar. Gampangnya jadi panggung kampanye lah,” kata Gede saat dihubungi Forum Keadilan, Senin, 26/6/2023.
Kata Gede, diselenggarakannya Pildun U-17 itu tak terlalu berpengaruh pada ekonomi Indonesia.
“(Pengaruh Pildun ke perekonomian Indonesia) Sedikit sih. Ekonomi itu dipengaruhi hal-hal yang struktural, bukan dari hal-hal yang seremonial begitu. Event-event seperti Pildun itu kan biasanya diselenggarakan negara-negara yang sudah makmur ekonominya atau memang bola merupakan jiwa negara tersebut,” jelas Gede.
“Saya ambil contoh soal ketimpangan pendapatan dan kredit, ini harus ada solusinya, dan pastinya akan berupa kebijakan besar yang melibatkan masyarakat banyak, dan juga hal lain seperti upah, tanah, pupuk, dan perumahan,” jelasnya lagi.
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) Erick Thohir memastikan Pildun U-17 dihelat pada 10 November hingga 2 Desember 2023. Artinya, berpotensi bentrok dengan konser Coldplay yang berlangsung tanggal 15 November.
Konser Coldplay sudah diumumkan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), dan Pildun U-17 pun kabarnya juga sama.
Terkait lebih baik mana antara dua event tersebut yang diadakan di GBK, Gede menilai konser Coldplay.
“Ya kalau Coldplay kan jelas mendatangkan pajak revenue dan modalnya kecil, susahnya ya paling sedikit masyarakat yang happy,” tandasnya.
Sebelumnya, FIFA resmi menunjuk Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17.
Hal tersebut diumumkan oleh PSSI dalam unggahan di Twitter @PSSI pada Jumat, 23/6.
Sebelum menunjuk Indonesia, FIFA sebenarnya telah menunjuk Peru sebagai tuan rumah Piala Dunia U-17.
Namun, Peru dinilai tak mampu menyiapkan infrastruktur yang memadai, sehingga FIFA mencabut status tuan rumah Piala Dunia U-17 tersebut.*