FORUM KEADILAN – Legenda sepak bola Thailand Piyappong Pue On menilai ofisial tim yang menyerang manajer Timnas Indonesia U-22, Sumardji, harus dihukum berat.
Pue On menilai bahwa ofisial tim tersebut harusnya menjadi pembimbing, bukan memberi contoh tak terpuji.
“Insiden kekerasan yang terjadi di final adalah sesuatu yang harus jadi pelajaran bagi pemain-pemain Thailand. Khusunya soal mengontrol emosi karena itu adalah hal penting dalam sepak bola,” ujar Pue On.
“Semua anak-anak muda mungkin tak punya pengalaman. Tetapi ketika itu terjadi, semua harus mengingatnya sebagai pelajaran. Jangan sampai ini terjadi lagi,” tambahnya.
Ia berpendapat langkah tegas harus diambil demi menjaga nama baik negara dan untuk mengawal tim muda.
“Perkelahian di sepak bola bukan hal yang tidak pernah ada. Pada era-era sebelumnya ada saja contohnya, tetapi itu adalah hal yang seharusnya tidak terjadi,” ungkapnya.
Pue On berpendapat hal yang tidak bisa dimaafkan adalah seorang staf pelatih berkelahi dengan manajer Timnas Indonesia.
Menurutnya, seharusnya staf pelatih itu mencegah, bukan bertindak seenaknya.
Pergantian staf di Timnas Thailand U-22 menjadi opsi yang akhirnya dikemukakan oleh Pue On agar pemain bisa belajar dengan lebih baik.
“Untuk hal ini, asosiasi harus memberi hukuman berat. Coach Har Issara Siritaro tidak terlibat. Ini harus dibedakan. Orang yang salah itu adalah staf. Tim pelatih harus diganti bagaimanapun juga. Bawa orang-orang yang lebih dewasa untuk membimbing anak-anak. Jika tidak maka kita akan hancur seperti final SEA Games ini,” tukasnya.*