Bukan Thrifting yang Bunuh UMKM, Pedagang Pasar Senen Protes Banjir Impor Cina

Pedagang Pasar Senen protes atas tudingan bahwa thrifting mengancam industri dan UMKM dalam negeri. | Ist
Pedagang Pasar Senen protes atas tudingan bahwa thrifting mengancam industri dan UMKM dalam negeri. | Ist

FORUM KEADILAN – Pedagang Pasar Senen yang belakangan disorot sebagai mata rantai bisnis impor ilegal pakaian bekas bereaksi. Mereka menolak thrifting dianggap sebagai biang keladi runtuhnya industri tekstil. Menurut mereka,  banjir produk impor asal Cina yang menyebabkan rontoknya industri tekstil tanah air.

Protes itu disampaikan para pedagang di sekitar di sekitar Pasar Senen Blok III. Di area pasar yang menjajakan pakaian bekas impor ini, para pedagang membentangkan spanduk penolakan terhadap persepsi bahwa thrifting membunuh industri tekstil dan UMKM.

Bacaan Lainnya

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai kehadiran barang impor ilegal ini mengganggu industri dalam negeri, termasuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menyasar pembeli dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Berdasarkan itu pada Jumat, 24/3/2023, spanduk bernada sama  dipasang di berbagai sudut Pasar Senen Blok III, seperti di pagar depan gedung, di kolong flyover depan Pasar Senen Blok III serta di area lantai 2, lantai khusus yang menjajakan barang bekas impor.

Spanduk tersebut bertuliskan “Bukan thrifting yang membunuh UMKM, tapi pakaian impor dari Cina yang menguasai 80 persen pasar Indonesia, Menteri Perdagangan sebenarnya melindungi siapa? Jangan korbankan kami, Kami melawan”.

Informasinya, spanduk-spanduk tersebut baru dipasang usai adanya penggerebekan 19 toko barang bekas impor di area ini pada Senin, 20/3/2023.

Manager Area 01 Pasar Senen Yohanes Daramonsidi menyebutkan, pihaknya memang memberikan izin pedagang untuk menyuarakan aspirasi melalui spanduk, dengan syarat masih di area Pasar Senen Blok III.

“Kami membebaskan untuk mereka menyampaikan aspirasi mereka, dari pada mereka nutup jalan [demo] jadi kita persilahkan mereka pasang spanduk di area kita,” kata Yohanes saat ditemui di Pasar Senen Blok III, Jakarta, Jumat, 24/3/2023.

Menurut Yohanes, usai ramainya aktivitas jual beli pakaian bekas di pemberitaan, pedagang terkait butuh mengeluarkan aspirasinya. “Kan mereka juga butuh bersuara,” tambah Yohanes.

Sebelumnya, Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki menilai kehadiran barang impor ilegal ini mengganggu industri dalam negeri, termasuk pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang menyasar pembeli dari kalangan ekonomi menengah ke bawah.

“Kita ingin melindungi UMKM, yang terganggu barang bekas ini, kan produk menengah. Justru ini market UMKM,” kata Teten dalam diskusi dengan awak media di Kantor Kemenkop UKM pada Senin, 13/3/2023.*