Bulog Akan Serap 60 Ribu Ton Beras Jelang Lebaran

Beras Bulog
Ilustrasi beras Bulog. | Ist

FORUM KEADILAN – Pemerintah terus mendorong peningkatan serapan gabah atau beras Perum Bulog pada panen raya di Semester Pertama tahun ini. Salah satu langkah strategis yang dilakukan adalah memperkuat kerja sama pasokan gabah/beras antara Bulog dengan pelaku usaha penggilingan padi.

“National Food Agency (NFA) bersama Menko Perekonomian, Asosiasi dan Pelaku Usaha Penggilingan, serta Kementerian dan Lembaga terkait baru saja meng-update kondisi perberasan nasional. Kita minta penggiling padi supaya bisa segera membantu mengisi stoknya Bulog,” ujar Kepala Badan Pangan Nasional/NFA, Arief Prasetyo Adi, Rabu, 22/3/2023.

Bacaan Lainnya

Arief mengatakan, sejumlah penggilingan padi skala kecil, sedang, dan besar telah sepakat untuk memasok gabah atau beras ke Bulog dengan spesifikasi yang berlaku.

“Dalam waktu dekat kita akan isi 60.000 ton dari 25 penggiling padi untuk membantu stok Bulog sampai dengan sebelum Lebaran. Kita masih punya penggilingan padi ada sekitar 160.000 yang tersebar di setiap Kabupaten/kota.

Penggilingan padi lainnya akan terus kita dorong agar bisa turut serta memasok gabah dan berasnya ke Bulog,” jelasnya.

Arief menambahkan, kerja sama pasokan beras ini disiapkan agar target serapan gabah/beras BULOG tahun ini terpenuhi, sehingga dapat membatu peningkatan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).

“Langkah ini sesuai dengan arahan Bapak Presiden agar pada Panen Raya ini Bulog bisa melakukan penyerapan dengan sebanyak-banyaknya. Tahun ini Bulog mendapatkan penugasan dari NFA untuk mengelola CBP sebanyak 2,4 juta ton beras dengan stok akhir tahun ditargetkan sebesar 1,2 juta ton,” kata dia.

Selain melalui kerja sama dengan penggilingan padi, kata Arief, upaya meningkatkan CBP BULOG juga harus diiringi kolaborasi Kementerian/Lembaga dan seluruh stakeholder beras nasional dalam peningkatan produktivitas beras, baik melalui ekstensifikasi maupun intensifikasi agar kapasitas produksi penggilingan padi dapat dimanfaatkan secara optimal.

“Saat ini kapasitas giling padi nasional sudah cukup baik, tentunya hal ini bagus bagi perberasan Indonesia. Namun harus sama-sama kita jaga supaya produksi di hulu juga meningkat agar tidak terjadi rebutan gabah dan beras, sehingga mengerek harga terlalu tinggi yang dampaknya dapat mematikan penggilingan padi kecil,” ujar dia.

Untuk meningkatkan keamanan dan mengawasi proses tersebut, NFA berkomitmen dengan Kementerian Perekonomian menggandeng Kementerian/Lembaga terkait termasuk unsur Kepolisian melalui Satgas Pangan Polri dan unsur TNI AD.

“Dukungan semua pihak sangat berarti, kita meminta pengawasan dan keterlibatan aktif dari Kementerian dan Lembaga terkait termasuk Satgas Pangan dan TNI AD, mengingat pelaksanaan serap gabah dan beras ini menyangkut ketersediaan cadangan beras kita ke depan,” ujarnya.*

Pos terkait