FORUM KEADILAN – Komisi Pengawasan Persaingan Usaha (KPPU) menegaskan akan fokus pada proses distribusi Minyakita.
Hal ini diungkapkan oleh Direktur Ekonomi KPPU Mulyawan Ranamanggala.
“Jumlah pasokan Minyakita menjadi penentu agar saat Ramadan ini masyarakat akan tetap mendapatkan minyak goreng murah,” ujarnya pada Senin, 20/2/2023.
Lebih lanjut, ia mengatakan Minyakita akan menjadi fokus agar masyarakat tidak harus membeli minyak lain yang harganya lebih mahal.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah (Kanwil) III KPPU Lina Rosmiati menyebut bahwa ia menemukan praktik tying terkait langkanya Minyakita.
“Kami menemukan praktik tying Minyakita, dilakukan oleh distributor satu ke distributor dua. Tapi, sudah dihentikan praktik tying-nya,” tandasnya.
Praktik tying adalah pembelian bersyarat dengan disertai pembelian produk lain.
Salah satu daerah yang terdapat praktik tying adalah Bogor.
“Bogor juga ada praktik tying tapi sudah dihentikan. Pelaku usaha juga diimbau tidak lakukan tying pada Minyakita,” ucapnya.
Lina pun menegaskan bahwa Minyakita kini sudah tersedia di pasaran.
“Saat ini Minyakita sudah tersedia di pasaran dengan kisaran harga Rp15 ribu per liter,” tandasnya.
Selain fokus pada Minyakita, KPPU juga akan fokus pada produk komoditi beras dan daging sapi atau kerbau.
“Tiga sektor ini sangat perlu dipantau dalam momen-momen seperti ini, agar tetap terjaga,” ujarnya.
Ia juga menjelaskan jika kenaikan harga akan terjadi karena beberapa faktor.
“Beberapa komoditas perlu diwaspadai akan mengalami kenaikan harga. Hal ini disebabkan oleh kenaikan permintaan,” tandasnya.
Ia menambahkan KPPU akan memfokuskan pada supply push apabila terjadi indikasi gangguan stok pangan karena praktik monopoli tidak sehat.
“Perlu adanya kerjasama antar semua pihak untuk mencegah kenaikan harga yang tinggi jelang Ramadan 2023,” tegasnya. *
Laporan Novia Suhari