Kamis, 18 September 2025
Menu

5 Bayi Penguin Humboldt Menetas di Ancol

Redaksi
Bayi penguin yang baru menetas di Ancol
Bayi penguin yang baru menetas di Ancol | ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Lima bayi penguin humboldt atau spheniscus humboldti menetas di dalam habitat yang terletak di fasilitas konservasi penguin di Ocean Dream Samudra, Ancol, Jakarta Utara.

Habitat tersebut disiapkan lembaga konservasi PT Taman Impian Jaya Ancol.

Proses reproduksi penguin tersebut mulai terlihat pada Juni 2022 dan akhirnya berhasil menetaskan dua telur di Juli 2022. Tiga telur selanjutnya menetas pada Agustus dan Oktober 2022.

“Kami sangat gembira dengan keberhasilan ini karena ini merupakan pertama kali kami berhasil mengembangbiakkan penguin humboldt setelah kedatangan mereka di 2019 lalu,” kata Manager Konservasi Ancol drh Yus Anggoro dalam keterangan tertulis, Sabtu, 11/3/2023.

Anggoro menjelaskan, penguin humboldt merupakan salah satu dari 18 penguin yang ada di dunia dan mereka hidup pada iklim tropis di pantai barat Amerika Selatan.

Penguin tersebut, kata Anggoro, termasuk jenis penguin berukuran medium dengan panjang tubuh antara 56-70 cm dan berat antara 2,9-6 kilogram. Rentang hidup mereka 15 hingga 20 tahun.

Penguin humboldt mulai memasuki usia dewasa dan mampu bereproduksi setelah usia tiga tahun. Mereka rata-rata bertelur 2-3 telur.

Nantinya, telur dierami kurang lebih 41 – 43 hari. Ketika telur sudah menetas induk jantan dan betina akan bergantian mengasuh serta memberi makan anak-anaknya.

“Kini kelima bayi penguin tersebut sudah bisa ditemui di wahana Istana Pinguin dengan bantuan perawatan oleh para keeper satwa yang sabar dan perhatian,” ujar Anggoro.

Tak hanya menjadi destinasi wisata, Ancol juga merupakan salah satu lembaga konservasi yang berdiri sejak 1974, dan memiliki izin dari Kementerian Kehutanan sejak 2004.

Salah satu fungsi dari lembaga konservasi adalah melakukan program pengembangbiakan biota dengan tetap mempertahankan kemurnian jenisnya.

Beberapa biota yang berhasil dikembangbiakan oleh lembaga konservasi Ancol sebelumnya ialah lumba-lumba hidung botol, burung macaw, burung jalak bali serta beberapa jenis ikan.*