Kamis, 06 November 2025
Menu

Korban Meninggal Longsor Natuna Jadi 11 Orang, 47 Masih Hilang

Redaksi
Tanah longsor terjadi di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. | BNPB
Tanah longsor terjadi di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. | BNPB
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Korban meninggal akibat longsor Natuna bertambah menjadi 11 orang. Selain itu, sebanyak 47 jiwa masih hilang, dan 1.216 orang mengungsi akibat longsor tersebut.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepri juga mencatat, bangunan yang tertimbun longsor sebanyak 27 unit, dengan rincian 26 rumah dan satu Surau.

Pada siang tadi, sempat beredar informasi bahwa jumlah korban meninggal 15 orang. Namun BPBD meralat info itu dan memastikan, usai dilakukan verifikasi dan konfirmasi, korban meninggal sementara ini 11 orang.

“Data yang meninggal itu bukan 15, tapi 11 orang. Pagi tadi 10 orang ditambah satu korban kritis meninggal saat dirujuk ke Kalimantan Barat via kapal Pelni. Jadi totalnya korban meninggal 11 orang,” kata Kepala BPBD Kepri Muhammad Hasbi, Selasa, 7/3/2023.

“Jadi misinformasi jumlah korban itu juga salah satu penyebabnya adalah putusnya jaringan komunikasi di lokasi bencana. Sehingga pembaruan informasi menjadi terlambat,” lanjut Hasbi.

Hasbi bilang, guna mengantisipasi perkembangan informasi terkait longsor itu, akan dibentuk satgas. Satgas tersebut akan dikepalai oleh Bupati Natuna dan di bawah pengawasan BNPB.

“Arahan BNPB dibentuk satgas untuk mengurangi misinformasi. Karena kondisi saat ini orang perlu kecepatan informasi apalagi komunikasi terputus. Mudah-mudahan terbentuknya satgas yang diketuai bupati dan wakilnya forkopimda mudah-mudahan masalah informasi data teratasi,” terang dia.

Sebelumnya diberitakan, tanah longsor terjadi di Desa Pangkalan, Kecamatan Serasan, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau (Kepri), Senin, 6/3. Akibatnya, satu kampung tertimbun tanah longsor.

Kemudian, longsor susulan terjadi pada Senin sore, 6/3. Akibatnya, evakuasi dan pencarian korban pun dihentikan sementara.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kepulauan Riau menyatakan, kondisi cuaca dan sulitnya akses ke lokasi sangat menghambat proses pencarian dan pertolongan korban longsor Natuna.

Kepala Bidang Kedaruratan, Pusdalops PB dan Logistik BPBD Provinsi Kepulauan Riau Junainah menyebut, faktor jaringan telekomunikasi yang terputus juga menghambat tim dalam pelaporan data, sehingga pemutakhiran data belum dapat dilakukan secara maksimal.*