Kamis, 10 Juli 2025
Menu

Tim SAR Modifikasi Cuaca Geser Kabut Hutan Kerinci untuk Evakuasi Kapolda Jambi

Redaksi
Tim SAR sudah mendarat di lokasi helikopter rombongan Kapolda Jambi. | ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Modifikasi cuaca dilakukan agar hutan Kerinci bebas dari kabut. Langkah ini guna memudahkan proses evakuasi korban kecelakaan helikopter yakni Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono dan rombongan.

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan, proses evakuasi memang terkendala cuaca dan kabut sejak kemarin, Senin, 20/2/2023. Sehingga pihaknya mengambil solusi terbaik agar para korban bisa cepat dievakuasi.

“Khususnya sampai dengan hari ini SAR udara masih kesulitan, sehingga tentunya kami sedang berupaya bagaimana melakukan modifikasi cuaca sehingga kemudian kabut-kabut itu bisa dihilangkan. Dan pandangan terhadap lokasi TKP ini betul-betul bisa terlihat jelas sehingga evakuasi melalui udara bisa dilaksanakan dengan baik,” kata Sigit, Selasa, 21/2.

“Mohon doanya semua yang kita lakukan bisa berjalan dengan baik,” sambungnya.

Sebelumnya diberitakan, tim SAR Gabungan memprioritaskan evakuasi empat korban dari rombongan helikopter Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono yang mendarat darurat di Bukit Tamiai, Kabupaten Kerinci, Jambi, Minggu, 19/2, lalu.

Kadiv Humas Polri  Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, empat korban yang diprioritaskan untuk dievakuasi, yakni Kapolda Jambi Irjen Pol Rusdi Hartono, Kapten Pilot AKP Ali Nurdin Harahap, Copilot AKP Amos Freddy Sitompul. Kemudian, satu korban lainnya sesuai dari assesment tim medis di lokasi.

“Prioritas adalah empat korban, yaitu kapolda, kapten pilot, copilot dan satu korban lainnya. Satu korban lainnya nanti tim medis yang ada di darat yang akan menentukan assessmennya, sehingga empat ini bisa dievakuasi dengan skala prioritas tersebut,” kata Dedi, Selasa, 21/2.

Proses evakuasi dilakukan melalui jalur udara menggunakan empat helikopter yang masing-masing dilengkapi dengan satu dokter. Keempat helikopter, dua di antaranya milik Polri, satu TNI AU, dan satu Basarnas.

“Kegiatan evakuasi dilaksanakan tadi dua tahap. Tahap pertama tadi empat heli tersebut juga terbang pukul 07.00 WIB tadi. Tapi karena memang situasi kabutnya cukup pekat, kemudian vegetasi di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS) juga rapat, ini juga merupakan salah satu kendala,” ujarnya.

“Setelah berputar-putar hampir dua jam, karena situasi tidak memungkinkan heli tersebut kembali mendarat untuk mengisi avtur. Kalau mengisi avtur berarti pukul 09.00 WIB tadi kurang lebih dikit, tadi empat heli tersebut kembali terbang lagi untuk mencoba memaksimalkan proses evakuasi,” kata dia.*