BMKG: Waspada Gelombang Tinggi 4 meter Hingga 15 Februari

Ilustrasi gelombang tinggi. | ist
Ilustrasi gelombang tinggi. | ist

FORUM KEADILAN – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini terkait potensi gelombang tinggi hingga empat meter di beberapa wilayah perairan Indonesia.

Dilansir dari laman www.bmkg.go.id, peringatan dini itu berlaku pada 14-15 Februari 2023. Kecepatan angin bervariasi dan menimbulkan tinggi gelombang yang berbeda di setiap wilayahnya.

Bacaan Lainnya

Adapun di wilayah Jakarta, pola angin di wilayah Indonesia bagian utara dominan bergerak dari barat menuju utara dengan kecepatan angin berkisar 5–25 knot.

Sedangkan di wilayah Indonesia bagian selatan, dominan bergerak dari barat menuju utara dengan kecepatan angin berkisar 5–25 knot.

Menurut BMKG, kecepatan angin tertinggi berada di Laut Jawa bagian timur, Laut Banda, perairan Utara Papua Barat dan Laut Arafuru.

Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya peluang peningkatan gelombang setinggi 1,25–2,5 meter di perairan utara Sabang, perairan barat Aceh, perairan barat Pulau Simeulue-Kepulauan Nias, Samudra Hindia Barat Aceh, Selat Sumba, Laut Sawu, perairan Pulau Sawu hingga Pulau Rote.

Kondisi serupa juga berpeluang di Laut Natuna Utara, perairan utara Anambas-Natuna, perairan selatan Kalimantan, Laut Jawa, Selat Makasar bagian selatan, perairan Kepulauan Selayar-Sabalana, Laut Flores.

Kemudian, di perairan Baubau, Teluk Tomini, Laut Sulawesi bagian tengah dan barat, Teluk Bone bagian selatan, perairan Kepulauan Sangihe, perairan utara Kepulauan Banggai-Sula, perairan barat dan timur Halmahera, perairan selatan dan barat Biak, Teluk Cendrawasih, perairan utara Jayapura, perairan Fakfak-Kaimana, perairan Buru-Seram, Laut Seram, perairan Amamapare-Agats.

Sementara, untuk gelombang di kisaran lebih tinggi 2,5 hingga empat meter berpeluang terjadi di perairan barat Kepulauan Mentawai, perairan barat Enggano hingga Lampung, Samudra Hindia Barat Nias hingga Lampung, perairan selatan Banten hingga Pulau Sumba, Selat Sunda bagian selatan dan barat, Samudra Hindia Selatan Jawa hingga Sumba, Selat Bali hingga Lombok.

Berikutnya, di alas bagian selatan, Laut Sulawesi bagian timur, perairan utara Sulawesi Utara, perairan utara Kepulaun Sangihe, perairan barat Kepulauan Sitaro, Laut Maluku, perairan utara Halmahera, perairan Ternate, Laut Halmahera, Laut Flores.

Perairan selatan Kepulauan Wakatobi, Laut Banda, perairan selatan Kepulauan Kai hingga Kepulauam Aru, perairan utara Sermata hingga Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru, perairan utara Papua Barat hingga Biak, Samudra Pasifik Utara Halmahera hingga Papua.

Untuk itu, BMKG mengimbau masyarakat untuk memperhatikan risiko tinggi terhadap keselamatan pelayaran, seperti aktivitas perahu nelayan mengingat kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.

Sedangkan, untuk aktivitas kapal tongkang pada kecepatan angin lebih dari 16 knot dan tinggi gelombang di atas 1,5 meter. Kapal ferry atas kecepatan angin lebih dari 21 knot dan tinggi gelombang di atas 2,5 meter.

Lalu, untuk kapal ukuran besar seperti kapal kargo atau kapal pesiar atas kecepatan angin lebih dari 27 knot dan tinggi gelombang di atas 4 meter. *