Kebakaran di Bidaracina Diduga Berasal dari Ledakan Tabung Gas Elpiji

Kebakaran di Bidaracina Kebakaran hebat terjadi di Jalan Otto Iskandar Dinata, Gang Tanjung Lengkong, Bidaracina, Jakarta Timur, Minggu sore, 15/1/2023.| Juwendra Asdiansyah/Forum Keadilan
Kebakaran hebat terjadi di Jalan Otto Iskandar Dinata, Gang Tanjung Lengkong, Bidaracina, Jakarta Timur, Minggu sore, 15/1/2023.| Juwendra Asdiansyah/Forum Keadilan

FORUM KEADILAN – Kebakaran di RT 11 RW 06, Jalan Otto Iskandar Dinata, Gang Tanjung Lengkong, Kelurahan Bidaracina, Jakarta Timur, Minggu sore, 15/1/2023, diduga berasal dari ledakan tabung gas elpiji.

Kepala Seksi Operasional Pemadam Kebakaran Jakarta Timur Gatot Sulaeman menerangkan, kebakaran itu bermula saat pemilik rumah tengah memasak, tiba-tiba api menyambar ke arah tabung gas hingga timbul ledakan sebanyak dua kali.

Bacaan Lainnya

“Penyebabnya diduga berasal dari penyalaan tabung gas elpiji yang bocor,” jelas Gatot melalui keterangan tertulisnya, Minggu, 15/1/2023.

Gatot bilang, kebakaran itu menghanguskan sembilan rumah, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 1 miliar.

“Objek terbakar rumah, luas kurang lebih 400 meter (9 rumah). Pemilik Ibu Murti, kerugian Rp 1 miliar,” kata Gatot.

Total sebanyak 15 unit mobil pemadam kebakaran dan 75 personel diterjunkan untuk memadamkan api. Proses pemadaman dimulai sejak pukul 15.36 WIB dan berakhir pada pukul 17.16 WIB.

“Situasi pemadaman selesai, jiwa terselamatkan 8 Kepala Keluarga, terdiri dari 20 jiwa,” terangnya.

Sebelumnya diberitakan, kebakaran hebat terjadi di RT 11 RW 06, Jalan Otto Iskandar Dinata, Gang Tanjung Lengkong, Kelurahan Bidaracina, Jakarta Timur, Minggu sore, 15/1/2023. Kebakaran terjadi sejak pukul 15.00 WIB.

Proses pemadaman api terkendala kondisi jalan yang tidak begitu lebar, sehingga mobil pemadam kebakaran yang berukuran besar kesulitan mengakses lokasi.

Sejumlah warga tampak panik lantaran proses pemadaman berlangsung tidak begitu lancar. Selain terkendala mobil damkar kesulitan masuk, air di mobil damkar tersebut juga beberapa kali habis.

Warga terlihat berkerumun mendekat ke lokasi kebakaran untuk melihat proses pemadaman api. Sementara sebagian lagi membantu memadamkan api dengan alat seadanya. Mereka menggunakan ember-ember, mengangkut air dari rumah warga dan masjid di sekitar lokasi.*