FORUM KEADILAN – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat terjadi gempa sebanyak 10.792 kali selama periode 1 Januari sampai 29 Desember 2022. Gempa di atas magnitudo (M) 5,0 tercatat sebanyak 205 kali.
“Aktivitas gempa di Indonesia pada tahun 2022 ini terjadi sebanyak 10.792 kali yang dirinci gempa dirasakan itu terjadi sebanyak 807 kali, kemudian kembali signifikan yang terjadi 205 kali, kemudian gempa kecil dibawah magnitudo 5,0 terjadi 10.580 kali,” ungkap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono pada Webinar Refleksi Gempa Tahun 2022, Jumat, 30/12/2022.
Daryono mengatakan jika dilihat dari statistik gempa dalam setahun mirip dengan statistik curah hujan. Dimana pada awal tahun kejadian gempa cukup banyak bahkan sampai 1.329 kali gempa. Kemudian pada pertengahan tahun dimana pada bulan Agustus hanya tercatat sebanyak 508 kali. Dan pada akhir tahun tercatat 1.098 kali kejadian gempa.
“Statistik Tahun 2022, kalau lihat histogramnya mirip dengan curah hujan ya, di awal tahun itu gempanya sangat banyak ya bahkan sampai 1.329 gempa yang di ujung bulan November juga tinggi sekali, untuk November 1.211 gempa dan Desember 1.098 gempa. Dan menariknya di tengah-tengah itu aktivitasnya turun ya yang terjadi gempa itu bulan Agustus hanya 508, ini menarik sekali,” kata Daryono.
“Saat ini kita sedang mengkompilasi data yang merusak di Indonesia dalam sejarahnya, sampai saat ini apakah polanya seperti ini. Ini menjadi sebuah catatan yang menarik,” tambahnya.
Daryono mengatakan kejadian gempa yang signifikan sebenarnya tidak terjadi pada bulan Desember ini saja. “Kemudian kita fokus ke Desember karena akhir tahun, bahwa di bulan Desember ini kita mencatat gempa itu sebanyak 1.098 kali ya dan ini masih berada di atas rata-rata bulanan kejadian gempa. Dan memang saat ini baik media massa, masyarakat juga menilai sebenarnya kejadian gempa di bulan Desember.”
Menurut dia, sebenarnya fenomena gempa dengan kejadian gempa melebihi 1000 kali dalam sebulan tidak hanya terjadi di bulan ini saja. Dalam tiap tahun itu ada-ada saja bulan-bulan yang memiliki kejadian gempa di atas 1000.
“Sehingga apa yang disampaikan oleh kawan-kawan kita, oleh media bahwa terjadi peningkatan signifikan tidak hanya terjadi di bulan Desember, tapi di bulan-bulan lain khususnya di mana terjadi gempa besar dan memiliki gempa susulan yang banyak maka gempa yang terjadi sangat banyak sekali. Yang pasti pada bulan Desember ini, gempa diatas 5 hanya 17 dan yang kurang dari 5 sebanyak 1.081 dan gempa yang dirasakan sepanjang Desember ini sebanyak 88 kali,” tandasnya.*
Gempa Merusak 2022
Dari 10.792 gempa itu, ada 22 gempa merusak. Sebarannya yakni 5 di Sumatera, 6 di Jawa, 1 di Kalimantan, 3 di Sulawesi, 3 di Maluku-Maluku Utara, 4 di Bali-Nusa Tenggara.
Dari 22 gempa merusak, 8 gempa di antaranya menimbulkan korban luka hingga korban jiwa, sementara 14 gempa lainnya hanya menimbulkan kerusakan.
“Deadly earthquake terjadi dua kali, yaitu Gempa Pasaman Barat M 6,3 menyebabkan 25 orang meninggal dunia dan Gempa Cianjur M 5,6 menyebabkan 334 orang meninggal dunia,” demikian dipaparkan Daryono dalam webinar daring, Jumat, 30/12/2022.
22 Gempa merusak dan dampaknya lebih lengkapnya seperti tangkapan layar berikut:
Di Desember 2022 sendiri pada periode 1-29 Desember, ada 1.098 gempa yang terdiri dari:
- Gempa sama dengan atau lebih dari M 5 = 17
- Gempa kurang dari M 5 = 1.081
- Dari 1.098 gempa itu, 88 di antaranya dirasakan masyarakat.
Daryono juga memaparkan, sejak tahun 2013 ada tren peningkatan aktivitas gempa Bumi di Indonesia dalam tren gempa tahunan, yakni selama tahun 2008-2022. Dengan rata-rata 7.069 gempa per tahun, gempa tahun 2022 termasuk di atas rata-rata.
“Sejak tahun 2013 ada tren peningkatan konsisten ujungnya 2018, 11.920 kali gempa, rekor terbanyak selama ini. Dan kita tahu pembangunan sensor gempa yang sangat banyak dimulai tahun 2019 dan beroperasi 2020, tentu bukan karena banyaknya sensor gempa tapi memang ada banyak gempa di tahun itu. Secara tren mengalami peningkatan,” jelas dia.
Tahun 2022 juga BMKG memasang 10 sensor seismograf, sehingga total seismograf BMKG kini ada di 438 lokasi. Di 2023, akan dipasang lagi seismograf di 12 lokasi sebagai bentuk mitigasi gempa bumi.*