Rian Ernest Mundur dari PSI

Rian Ernest (IST)
Rian Ernest (IST)

FORUM KEADILAN – Politikus muda Rian Ernest mundur dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI). Rian menyatakan keputusan mundur dari PSI ini merupakan langkah yang berat.

“Partai Solidaritas Indonesia telah menjadi rumah yang begitu hangat dan nyaman bagi saya selama 4 tahun ini. Namun kini saatnya saya mengambil keputusan yang berat tapi perlu saya lakukan. Melalui video ini, saya menyatakan pengunduran diri saya dari Partai Solidaritas Indonesia,” kata Rian dalam video yang dipublikasikan melalui akun media sosialnya, Kamis, 15/12/2022.

Bacaan Lainnya

Rian mengatakan, meskipun berat, mundur dari PSI merupakan langkah yang benar. Dia pun berterima kasih kepada rekan-rekannya di PSI, seperti Ketua Umum Giring Ganesha, Grace Natalie, hingga Raja Juli Antoni.

“Meski berat, saya meyakini inilah keputusan yang benar demi langkah politik saya ke depannya,” ujar Rian, yang sebelumnya menjabat Direktur Advokasi dan Bantuan Hukum PSI.

Baca juga:

Antisipasi Kepadatan Pelabuhan, ASDP: Beli Tiket Mudik Nataru dari Sekarang 

Rekrutmen PPS Pemilu Segera Dibuka, Ini Syarat-Cara Daftar Hingga Honornya

“Semoga para saudara dan sahabat sekalian terus mendukung, mengawasi, dan memberi masukan kepada saya, Rian Ernest, ke mana pun langkah politik saya selanjutnya,” imbuh Rian.

Meski mundur dari PSI, Rian menegaskan akan tetap berpolitik. Dia juga menegaskan perjuangannya menyuarakan aspirasi rakyat tidak akan berhenti.

“Meskipun mundur dari PSI, perjuangan saya menyuarakan aspirasi, merumuskan kebijakan, dan mencerdaskan rakyat tidak berakhir. Negara besar dan berpotensi luar biasa seperti Indonesia perlu cara-cara berpolitik yang lebih baik. Karena itu, saya Rian Ernest akan tetap di jalur politik dan saya akan terus membutuhkan bantuan Anda untuk menjadi politisi yang lebih baik, yang lebih bermanfaat bagi rakyat,” ujarnya.

Menambah Panjang Daftar

Mundurnya Rian Ernest menambah panjang daftar politikus hengkang dari PSI, dimulai dari Tsamara Amani yang mengumumkan mundur dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) pada April 2022. Langkahnya itu mengejutkan karena tak ada kabar konflik antara dirinya dengan PSI.

“Per hari tanggal 18 April 2022, saya resmi mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI),” kata Tsamara Amany dalam cuitannya, Senin (18/4). Tsamara Amany sempat menjadi calon legislatif (caleg) pada Pemilu 2019.

Tsamara Amany menyebut keputusan ini sudah dipertimbangkan secara pribadi. Dia mengaku butuh perjalanan baru di luar partai politik.

“Keputusan ini saya ambil atas dasar pertimbangan pribadi. Saya merasa membutuhkan perjalanan baru di luar partai politik. Untuk saat ini saya ingin fokus mengabdi untuk Indonesia melalui cara-cara lainnya,” kata Tsamara.

Lalu, Surya Tjandra menyusul Tsamara. Surya mengaku telah meninggalkan PSI pada Oktober 2022. Dia mundur lantaran ingin mendukung eks Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan maju jadi calon presiden 2024.

“Sudah (ninggalin partai). Yang jelas saya belum ke partai mana pun sekarang. Saya mau bantuin Pak Anies sampe tuntas,” ujar Surya dalam diskusi Total Politik bertajuk ‘5 Tahun Anies Sudah Sampai Mana?’ di Kantor Total Politik, Dharmawangsa, Jakarta Selatan, Minggu (23/10).

Dia mengaku sudah mendapat beberapa tawaran dari sejumlah partai untuk bergabung. Namun, dia tidak menutup kemungkinan akan bergabung dengan partai yang mendukung Anies.

Selanjutnya, eks Ketua DPW PSI DKI Jakarta Michael Victor Sianipar juga mundur. Ia menyebut nilai-nilai di PSI sudah berubah dan memiliki masalah sistemik.

“Yang saya harapkan adalah konsistensi dari nilai-nilai yang disampaikan saat partai ini berdiri, bahwa nilai-nilai itu benar-benar diterapkan dan bukan sekadar jargon belaka. Saat saya merasa kenyataan sudah tidak seperti yang dijanjikan dan dicitrakan, maka saya rasa sudah cukup juga perjuangan saya di partai ini,” kata Michael Sianipar kepada wartawan, Jumat (9/12) malam.

Selama memimpin PSI DKI Jakarta, Michael Sianipar menjelaskan apa yang sudah dia kerjakan. Kerja-kerja PSI DKI Jakarta itu, kata Michael, berdasarkan nilai-nilai PSI yang ada sejak awal berdiri.

Tak hanya itu, Michael mengingatkan agar mantan partainya itu melihat ke dalam apa yang sudah dikerjakan dan apa yang sudah dicapai. Sebab, menurutnya hal tersebut agar sesuai dengan apa yang sudah dijanjikan dan ditawarkan dari awal PSI berdiri.

Dan yang terbaru, Rian Ernest yang sebelumnya menjabat Direktut Advokasi dan Bantuan Hukum PSI juga memutuskan mundur.*