Rabu, 08 Oktober 2025
Menu

Kemnaker Ungkap Ada 843 Perusahaan Buka Lowongan untuk Program Magang Nasional

Redaksi
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8/10/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8/10/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli mengungkapkan bahwa sebanyak 843 perusahaan telah bergabung dalam program magang nasional yang saat ini sedang berjalan.

“Sekarang sudah ada 843 perusahaan yang memposting lowongan magang sampai tanggal 10 Oktober. Mulai hari ini, para calon peserta magang sudah bisa melihat dan memilih tempat magang yang diinginkan. Mereka boleh memilih hingga tiga perusahaan,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8/10/2025.

Menurut Yassierli, proses seleksi peserta untuk magang nasional tersebut akan tetap dilakukan langsung oleh pihak perusahaan.

“Misalnya satu perusahaan membuka 10 lowongan dan ada 50 pendaftar, nanti perusahaan yang akan memilih. Ini baru tahap pertama (page pertama), dan nanti akan kita evaluasi pemerataan serta keadilannya untuk tahap-tahap berikutnya,” jelasnya.

Lebih lanjut, Yassierli menyebutkan bahwa pihak perusahaan sangat mengapresiasi adanya uang saku yang diberikan kepada peserta magang.

“Bukan gaji ya, tapi uang saku. Mereka sangat mengapresiasi karena uang saku ini membantu pelaksanaan magang agar lebih baik. Negara hadir untuk memberikan kesempatan kepada generasi milenial dan gen Z agar mendapat exposure dan peningkatan kompetensi langsung di tempat kerja,” ujarnya.

Terkait besaran uang saku bagi peserta magang nasional tersebut, Yassierli menjelaskan nilainya akan mengacu pada upah minimum kabupaten/kota (UMK) masing-masing daerah.

“Kecuali untuk Jakarta yang mengacu pada upah minimum provinsi (UMP). Ini bentuk kepedulian pemerintah agar uang saku yang diterima peserta magang tetap layak,” tegasnya.

Menaker juga mengklaim bahwa program ini disambut positif oleh berbagai pihak, termasuk Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO), Kamar Dagang dan Industri (KADIN), serta pelaku usaha di kawasan ekonomi.

“Kita sudah beberapa kali koordinasi, dan alhamdulillah respons mereka luar biasa. Mungkin karena itu, hanya dalam beberapa hari saja sudah ada sekitar 800 perusahaan yang bergabung,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Novia Suhari