BEM UI Gelar Aksi ‘RDPW’ di Tengah Masa Reses DPR RI

FORUM KEADILAN – Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) menggelar aksi demonstrasi dengan konsep Rapat Dengar Pendapat Warga (RDPW) di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta di tengah masa reses DPR RI.
Aksi yang juga dibungkus secara santai bertemakan piknik tersebut menjadi bentuk kritik terhadap minimnya keseriusan pemerintah dan parlemen dalam menanggapi berbagai persoalan bangsa.
Ketua BEM UI Zayyid Sulthan Rahman mengatakan bahwa aksi ini diharapkan menjadi ‘wake-up call’ bagi seluruh anggota DPR RI meski digelar ditengah masa reses DPR RI.
“Kami yakin ini bisa menjadi wake-up call untuk semua bahwa DPR ini adalah gedung yang menjadi simbol representasi rakyat. Justru karena mereka sedang reses, kami mengundang mereka untuk turun langsung bersama masyarakat,” katanya, di depan Gedung DPR RI, Senayan, Jakarta, Senin, 6/10/2025.
Lantaran memasuki reses, BEM UI juga sengaja membuat forum RDPW (Rapat Dengar Pendapat Warga) pada demo ini untuk menggantikan fungsi RDP (Rapat Dengar Pendapat) yang seharusnya digelar oleh DPR.
Menurut Sulthan, aksi ini sekaligus menjadi ujian terhadap political will pejabat publik dalam menanggapi suara rakyat. Namun, hingga aksi berlangsung, tidak ada satu pun anggota maupun pimpinan DPR RI yang hadir untuk menemui massa aksi.
“Belum ada. Kami sudah mengundang secara resmi juga, tapi belum ada respons sama sekali,” singkatnya.
Dalam aksinya, BEM UI membawa sejumlah tuntutan utama, antara lain desakan reformasi Kepolisian, reformasi DPR dan partai politik, serta penanganan serius terhadap berbagai isu rakyat seperti ketenagakerjaan, lingkungan, pendidikan, hingga Program Makan Bergizi Gratis (MBG).
“Pertama, kami melihat tuntutan 17+8 kemarin hanya upaya deeskalasi. Tunjangan DPR malah naik, tapi tidak ada niat baik dari pemerintah untuk mereformasi Kepolisian,” jelasnya.
Ia menilai, reformasi Polri yang dibentuk saat ini masih terjebak pada adu kekuasaan antar elite, bukan berpihak kepada masyarakat.
“Sekarang reformasi Kepolisian kelihatannya malah jadi adu tim antara Presiden Prabowo dan Kapolri Listyo. Jadi belum ada keseriusan dari pemerintah,” tambahnya.
Selain itu, BEM UI juga menyoroti belum adanya langkah konkret untuk mereformasi lembaga DPR dan partai politik, yang dinilai masih sarat dengan kebijakan bermasalah dan simbolisasi semu.
“Upaya reformasi DPR dan partai politik belum ada yang serius. Yang terlihat hanya simbol-simbol saja. Akhirnya apa yang dipenuhi? Hanya tunjangan—itu pun masih naik,” jelasnya.
Melalui aksi ini, BEM UI menegaskan komitmennya untuk mengawal isu-isu publik secara konsisten, bukan sekadar simbolik.
“Kami turun aksi hari ini untuk menunjukkan keseriusan kami dalam mengawal isu rakyat. Kami tidak main-main dan tidak ingin berhenti pada simbolisasi,” tutupnya.*
Laporan oleh: Novia Suhari