Kamis, 18 September 2025
Menu

Menteri ESDM Bahlil Enggan Beri Tambahan Kuota BBM Shell Cs

Redaksi
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan keterangan pers kepada awak media seusai pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa, 4/2/2025 | Dok BPMI Setpres/Rusman
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia memberikan keterangan pers kepada awak media seusai pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, pada Selasa, 4/2/2025 | Dok BPMI Setpres/Rusman
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, mengungkapkan enggan untuk memberikan tambahan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) kepada SPBU swasta, seperti Shell dan BP-AKR, yang stoknya habis sejak beberapa pekan lalu.

Menurut Bahlil, pemerintah telah memberikan tambahan kuota impor BBM kepada Shell dan BP-AKR sebesar 10 persen di tahun ini dan jika memang masih kurang, SPBU swasta disarankan membeli ke PT Pertamina karena izin impor dipastikan tidak akan diberikan.

“Di 2025, dia mendapat 1 juta plus 10 persen. Berarti kan 1 juta 100 ribu. Artinya apa? Semuanya dapat dong. Kalau mau minta lebih, ini kan menyangkut dengan hajat hidup orang banyak. Ini cabang-cabang industri. Kalau mau lebih, silakan berkolaborasi dengan Pertamina,” ujar Bahlil usai Pelantikan Pejabat Eselon 1 di Kantornya, Rabu, 17/9/2025.

Ia menegaskan jika mengatasi kekurangan stok dengan membeli ke Pertamina, maka hal tersebut sama dengan SPBU swasta membeli ke negara. Sedangkan, kalau pemerintah memberi tambahan impor kembali, maka akan dinilai memperburuk neraca dagang.

“Kenapa Pertamina, Pertamina itu representasi negara. Tetapi yang lainnya kita kasih. Kita kan tidak mau cabang-cabang produksi yang menguasai hajat hidup orang banyak ini,” jelasnya.

Sementara itu, Dirjen Migas ESDM Laode Sulaeman mengatakan pihaknya sudah memanggil SPBU swasta dan Pertamina untuk mensinkronkan data keduanya, termasuk berapa kekurangan kuota BBM Shell dan BP-AKR, beserta berapa kelebihan kuota BBM Pertamina.

“Tadi pagi saya sudah koordinasi dengan Pak Dirut, insya Allah sore ini kami ada surat yang akan kita sampaikan ke Pertamina Patra Niaga untuk menindaklanjuti rapat yang kemarin. Artinya apa, artinya kebijakan kelebihan yang harus diambil dari Pertamina itu biar bisa kita implementasikan,” katanya.

Laode mengatakan bahwa sampai saat ini belum ada pengajuan tambahan kuota dari SPBU swasta ke Kementerian ESDM maupun Pertamina. Dikarenakan, mereka masih melakukan analisis.

“Belum (ada pengajuan), karena di SPBU swastanya sedang melakukan internal analisis. Jadi dalam rapat kemarin mereka belum bisa lanjut. Masih internal analisis dulu di masing-masing,” tandas Laode.*