Kamis, 21 Agustus 2025
Menu

Roy Suryo: Laporan Konyol, Justru yang Punya Ijazah Bermasalah Harusnya Diperiksa

Redaksi
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo di Polda Metro Jaya, Rabu, 20/8/2025 | Ist
Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo di Polda Metro Jaya, Rabu, 20/8/2025 | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Roy Suryo menegaskan dirinya tidak merasa bersalah dalam kasus dugaan penyebaran berita bohong terkait ijazah Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Hal itu disampaikan Roy sebelum menjalani pemeriksaan di Polda Metro Jaya, Rabu, 20/8/2025. Roy menyebut laporan yang menjeratnya keliru dan konyol.

“Hari ini saya tidak membawa apa-apa karena memang harusnya tidak ada apa-apa. Ini sebuah laporan yang salah, laporan konyol, banyak sekali kesalahan,” kata Roy kepada media di Polda Metro Jaya, Rabu, 20/8.

Roy juga mengingatkan Presiden Prabowo Subianto. Menurutnya, bila kriminalisasi dan intimidasi terhadap anak bangsa terus terjadi, maka hal itu berlangsung di era pemerintahannya.

Ia bahkan menyinggung Kapolda Metro Jaya yang baru, Irjen Asep Edi Suheri, untuk mengoreksi kinerja anggotanya yang menurut dia telah menjalankan tugas secara tidak semestinya.

“Pak Kapolda yang baru, tolong koreksi anak buah Anda. Anak buah Anda menjalankan tugas yang tidak semestinya,” ujarnya.

Lebih lanjut, soal keyakinan di kasus ini, Roy menegaskan dirinya percaya tidak bersalah. Alih-alih menyinggung soal percaya diri atau tidak, Roy menekankan bahwa dirinya hanya akan menjalani proses ini dengan baik dan benar.

“Oh iya lah. Karena itu justru kami berani menerbitkan buku itu dengan benar. Tidak ada istilah pede atau tidak. Kita lakukan, kita jalani saja dengan baik dan benar,” imbuhnya.

Roy menegaskan bahwa pihak yang seharusnya dipermasalahkan justru adalah pemilik ijazah dan skripsi yang ia sebut 99,9 persen diduga palsu.

“Kalau orang yang salah itu kan harusnya orang yang punya ijazah dan skripsi yang ditenggarai 99,9 persen palsu,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Ari Kurniansyah