Selasa, 05 Agustus 2025
Menu

Megawati Soekarnoputri Kembali Dikukuhkan Jadi Ketum PDIP 2025-2030

Redaksi
Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri di pengumuman calon kepala daerah PDI Perjuangan gelombang kedua, di kantor pusat di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis, 22/8/2024. | Website PDI Perjuangan
Ketua Umum (Ketum) PDIP Megawati Soekarnoputri di pengumuman calon kepala daerah PDI Perjuangan gelombang kedua, di kantor pusat di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, Kamis, 22/8/2024. | Website PDI Perjuangan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kongres ke-6 PDIP kembali mengukuhkan Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum (Ketum). Keputusan tersebut diambil secara aklamasi dalam Kongres yang digelar di Nusa Dua bali Convention Center.

Megawati kembali Ketum PDIP untuk periode 2025-2030. Kongres PDIP ini diselenggarakan di Nusa Dua, pada Jumat, 1/8/2025, yang diikuti oleh Ketua, Sekretaris, Bendahara (KSB) DPD, DPC, dan seluruh DPP Partai.

“Karena memang sudah terpilih di Rakernas kemarin, ini dikukuhkan saja. Forum Rakernas tidak untuk memilih ketua umum,” ujar Ketua Steering Committee Kongres ke-VI, Komarudin Watubun di lokasi Kongres di Bali, Jumat, 1/8/2025.

“Saya juga tidak tahu secepat ini, kita setting kan sampai 23.00 malam. Iya (untuk periode 2025-2030),” tuturnya.

Diketahui, kongres adalah forum tertinggi di PDIP untuk menentukan Ketua Umum (Ketum). Pelaksanaan kongres digelar setelah bimbingan teknis (Bimtek) PDIP yang diselenggarakan selama satu hari, Rabu, 30/7.

Sebelumnya, Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dalam Bimtek mengingatkan pentingnya soliditas kader di semua tingkatan. Megawati lalu mengutip ajaran Bung Karno bahwa Partai politik adalah tiang negara yang harus dijaga supaya tetap kokoh.

“Kalau tiangnya rapuh, negara bisa runtuh. Kita pernah dijajah 3,5 abad, apa kita mau dijajah lagi? Jangan! Karena penjajahan itu sakit sekali,” katanya, di The Meru & Bali Beach Convention Center, Sanur, Denpasar, Bali, Rabu, 30/7/2025.

Megawati juga menegaskan pentingnya disiplin organisasi dan gotong royong di tubuh Partai. Ia meminta kepada para kader untuk selalu mematuhi keputusan Partai dan tidak terjebak pada kepentingan pribadi yang dapat melemahkan kekuatan kolektif.

“Partai ini harus makin besar, jangan malah mengecil. Kalian harus merasa sebagai satu keluarga, harus bergotong-royong. Kalau bergotong royong begitu, rakyat akan ikut bersama kita,” ujarnya.*