Rabu, 02 Juli 2025
Menu

Kronologi Ibu Rumah Tangga diculik Pria Bersenjata di Bandung

Redaksi
Ibu Rumah Tangga diculik Pria Bersenjata di Bandung | X/Twitter @xvelt
Ibu Rumah Tangga diculik Pria Bersenjata di Bandung | X/Twitter @xvelt
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Seorang ibu rumah tangga (IRT) bernama Santi (43), diculik orang tak dikenal (OTK) bersenjata api (senpi) di depan rumahnya di jalan Sukanagara Asri nomor 70b, Antapani, Bandung, Jawa Barat. Peristiwa penculikan tersebut terjadi sekitar pukul 12.15 WIB, Minggu 8/12/2024.

Anaknya, Vella, melalui akun X pribadinya @xvelt membagikan kronologi dan detik-detik penculikan yang terekam oleh kamera pengawas CCTV di rumah mereka.

Dalam postingannya, Vella menceritakan, bahwa pada pukul 09.00 WIB, sang ibu pergi keluar untuk arisan dengan teman-temannya yang satu komplek sama rumah yang dulu di tempat makan Panyileukan Cibeunying Selatan no 37. Sekitar pukul 12.15 WIB, saat ibu sudah sampai rumah dan membuka pintu tiba-tiba ada mobil berwarna abu melintas.

Kemudian, ketika ibu membuka pintu, mobil tersebut mundur dan berhenti, sementara sang ibu memperhatikannya. Tak lama kemudian, pelaku mengarahkan pistol ke ibu dan membawanya pergi, serta mencopot kamera CCTV di lokasi tersebut.

Dalam pembaruan terakhir pada postingan,Vella mengungkapkan bahwa sudah tujuh jam ibu nya belum ditemukan dan menyebutkan bahwa plat nomor yang terekam di CCTV adalah palsu. Ia pun menyampaikan kekhawatirannya tentang keselamatan ibunya.

Namun, pada pukul 20.00 WIB, kabar baik datang ketika Santi ditemukan kembali di sekitar Taman Abdi Negara, Jalan Pasir Impun, sekitar 7 kilometer dari rumahnya. Seorang tukang ojek pangkalan yang menemukannya langsung mengantarkan Santi kembali ke rumah.

Santi dikabarkan masih dalam kondisi trauma akibat peristiwa penculikan tersebut. Tukang ojek tersebut juga sempat mengungkapkan bahwa saat kejadian, ia sempat dipanggil oleh salah satu pelaku untuk mendekati mobil yang digunakan. Pelaku bahkan mengaku sebagai suami Santi saat keluar dari mobil tersebut.*

Laporan Zahra Ainaiya