Rabu, 17 September 2025
Menu

Fenomena Badai Matahari, Akankah Membahayakan Indonesia?

Redaksi
Ilustrasi Badai Matahari | NASA
Ilustrasi Badai Matahari | NASA
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Fenomena badai Matahari diprediksi terjadi pada 2025. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), badai Matahari terjadi karena adanya ledakan pada Matahari.

Ledakan ini disebabkan oleh aktivitas internal pada Matahari yang terjadi karena adanya aktivitas pasang surut Matahari selama sirklus 11 tahun sekali.

Meskipun demikian, para ahli atmosfer di seluruh dunia, belum mengetahui secara pasti penyebabnya. Tetapi kemungkinan besar melibatkan gaya magnetik atau reaksi nuklir di dalam Matahari.

Pengaruh aktivitas ledakan Matahari terhadap Bumi tergantung besar kekuatan ledakannya. Salah satu dampaknya yakni kiamat internet di Bumi.

Namun tidak hanya itu, badai Matahari juga menimbulkan dampak lainnya bagi bumi seperti merusak satelit, pemadaman gelombang radio dan gangguan pada listrik.

Namun peneliti Pusat Antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) yaitu Johan Muhammad mengatakan Indonesia tidak terkena dampak besar dari badai Matahari.

Hal ini dikarenakan Indonesia berada di lintang rendah (khatulistiwa) yang memungkinkan resiko lebih rendah dibanding dengan daerah lintang tinggi.

Walaupun demikian, Johan mengatakan bahwa cuaca Antariksa akan banyak berdampak pada gangguan sinyal radio frekuensi tinggi (HF) dan navigasi berbasis satelit.

“Di Indonesia, cuaca Antariksa akibat aktivitas Matahari dapat mengganggu komunikasi antar pengguna radio HF dan mengurangi akurasi penentuan posisi navigasi berbasis satelit, seperti GPS,” ujar Johan.*

Laporan Dian Pangestu Pancar