MPR Dorong Keterlibatan Perempuan di Sektor Ekonomi dan Politik

FORUM KEADILAN – Wakil Ketua MPR Lestari Moerdijat mengatakan, kesenjangan keterlibatan perempuan di sektor ekonomi dan politik harus diperhatikan dan diatasi bersama.
Menurut wanita yang akrab disapa Rerie ini, semua pihak harus bekerja sama guna menjawab tantangan-tantangan di masa depan.
“Tidak hanya menghadirkan kebijakan yang mendukung berkurangnya kesenjangan itu, lebih dari itu sangat dibutuhkan dukungan semua pihak dalam merealisasikan peningkatan keterlibatan perempuan di ruang-ruang publik,” ujar Rerie dalam keterangannya, Sabtu, 30/3/2024.
Ia menjelaskan, dari Laporan Kesenjangan Gender Global dari Forum Ekonomi Dunia (WEF), kualitas pemberdayaan perempuan di Indonesia ada di peringkat 87 dari 146 negara di dunia.
Adapun pemeringkatan itu dilatarbelakangi oleh sejumlah faktor seperti pencapaian pendidikan, kesehatan dan kelangsungan hidup, pemberdayaan ekonomi dan juga partisipasi politik.
Berdasarkan laporan itu, tantangan terkait pemberdayaan perempuan di Indonesia adalah pemberdayaan ekonomi dan partisipasi politik.
Partisipasi angkatan kerja perempuan di Indonesia tercatat sekitar 53-54 persen. Persentase ini tidak banyak berubah dalam 20 tahun terakhir.
Selain itu partisipasi politik perempuan di Indonesia tercatat masih di 22 persen. Lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata global yang jumlah perempuan di parlemennya 26 persen.
Rerie menegaskan, upaya pemberdayaan perempuan di sektor ekonomi bisa konsisten dilakukan. Caranya antara lain, melalui berbagai pelatihan wirausaha, baik sektor usaha mikro, kecil dan menengah, maupun kemampuan ekspor-impor dan sektor lainnya.*