Rabu, 31 Desember 2025
Menu

Kejagung Tangkap 74 Buronan Sepanjang 2025, 30 Orang Terkait Perkara Korupsi

Redaksi
Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna di Gedung Kejagung, Rabu, 31/12/2025 | YouTube Kejaksaan RI
Kapuspenkum Kejagung Anang Supriatna di Gedung Kejagung, Rabu, 31/12/2025 | YouTube Kejaksaan RI
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kejaksaan Agung (Kejagung) menyebut telah berhasil menangkap puluhan buronan sepanjang periode 1 Januari hingga Desember 2025 melalui program Tangkap Buronan (Tabur). Dari total 74 buronan yang berhasil diamankan, sebagian besar terkait perkara tindak pidana korupsi.

Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung Anang Supriatna mengatakan, dari jumlah tersebut sebanyak 30 orang merupakan buronan kasus tindak pidana korupsi, sementara 44 orang lainnya berasal dari perkara non-tipikor.

“Dari Tangkap Buronan selama periode 1 Januari sampai Desember 2025, tangkapan tipikor sekitar 30 orang. Tangkapan non-tipikor 44 orang. Total tangkapan di Kejagung itu 74 orang,” kata Anang dalam konferensi pers di Gedung Kejagung, Rabu, 31/12/2025.

Adapun buronan yang ditangkap langsung oleh Kejagung tercatat sebanyak 64 orang, terdiri atas 29 buronan tipikor dan 35 buronan non-tipikor.

“Sedangkan Kejaksaan Agung sendiri, tangkap buronan tangkapan Tipikor-nya ada 29 orang, dan tangkapan non-tipikornya ada 35 orang. Total tangkapannya 64 orang,” lanjutnya.

Selain penegakan hukum, Anang juga menyebut bahwa Korps Adhyaksa juga menjalankan sejumlah program strategis di bidang ketahanan pangan melalui program Jaksa Mandiri Pangan.

Sepanjang 2025, Kejagung melaksanakan 17 kegiatan di tingkat desa yang bertujuan meningkatkan devisa negara melalui peran intelijen kejaksaan.

Dalam pelaksanaannya, program tersebut mencakup 608 kegiatan penyuluhan hukum, 713 kegiatan penerangan hukum, serta monitoring dan evaluasi program Jaga Desa dan pengamanan dana desa.

“Untuk Mandiri Pangan sendiri kita ada 4 program Mandiri Pangan yang sudah kita lakukan. Penanaman padi di lahan-lahan yang bekas sitaan negara. Salah satunya kalau enggak salah di Kabupaten Bekasi,” katanya.*

Laporan oleh: Syahrul Baihaqi