Senin, 29 Desember 2025
Menu

PAN Nilai Pilkada Tak Langsung Sesuai Amanat Reformasi, Janjikan Kepala Daerah Lebih Berkualitas

Redaksi
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 29/12/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) sekaligus Wakil Ketua MPR RI Eddy Soeparno, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 29/12/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Eddy Soeparno menegaskan, usulan pemilihan kepala daerah (pilkada) tidak langsung sesuai dengan amanat reformasi yang bertujuan untuk memperkuat demokrasi Indonesia, tidak hanya dari sisi prosedural, tetapi juga dari sisi kualitasnya.

“Penguatan demokrasi itu juga berarti kualitas demokrasinya harus baik. Salah satunya adalah bagaimana kita menghasilkan proses pemilihan kepala daerah yang mampu melahirkan kepala daerah yang berkualitas,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 29/12/2025.

Sebagai salah satu partai politik Indonesia, ia menjelaskan, PAN merasa memiliki kewajiban untuk ikut memberikan sistem dan mekanisme terbaik dalam proses pemilihan kepala daerah. Sebab, selama indonesia menjalankan pilkada secara langsung, justru lebih banyak muncul berbagai ekses negatif yang cukup besar.

“Kita telah mencoba pemilihan langsung, eksesnya cukup banyak dan cukup besar, sehingga perlu dilihat apakah saat ini diperlukan evaluasi terhadap sistem tersebut,” ujarnya.

Oleh karena itu, Eddy menuturkan, kajian yang tengah dilakukan PAN bertujuan agar kualitas demokrasi dapat terus meningkat, sekaligus menghasilkan kepala daerah yang mampu bekerja secara optimal tanpa terbebani sejak awal masa pemerintahan. Beban tersebut, menurutnya, bisa berupa beban keuangan maupun janji-janji politik kepada sponsor atau donor.

“Kita berharap ke depan kepala daerah yang terpilih tidak memiliki beban sejak awal memerintah, baik itu beban keuangan maupun janji kepada sponsor dan donor,” katanya.

Meski demikian, Eddy menegaskan wacana pilkada tidak langsung masih sebatas kajian dan belum menjadi keputusan final. Hasil kajian tersebut nantinya akan disampaikan kepada publik secara terbuka.

“Ini adalah kajian yang sedang kami lakukan. Nanti hasilnya seperti apa akan kami laporkan kepada publik dengan satu tujuan utama, yaitu memperbaiki kualitas demokrasi,” jelasnya.

Mengenai apakah pilkada tidak langsung dapat menghasilkan kepala daerah dengan kualitas yang lebih baik, Eddy kembali menegaskan hal tersebut menjadi fokus utama kajian PAN.

“Tujuannya agar kualitas demokrasi membaik, sehingga kita mendapatkan kepala daerah yang betul-betul berkualitas, berintegritas, dan mampu bekerja sesuai dengan amanat masyarakat,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Novia Suhari