Raja Juli Klaim Jadi Menhut Pertama Injakkan Kaki di Teso Nilo dan Tak Terbitkan PBPH Penebangan
FORUM KEADILAN – Menteri Kehutanan (Menhut) Raja Juli Antoni mengklaim bahwa dirinya merupakan Menhut pertama yang menginjakkan kaki di Taman Nasional Teso Nilo, kawasan konservasi gajah yang belakangan viral akibat deforestasi dan penyempitan habitat satwa.
“Taman Nasional Teso Nilo yang sekarang viral, belum ada Menteri Kehutanan yang menginjakkan kaki di sana. Alhamdulillah saya ke sana, dan dengan Pak Wamen bahkan saya juga menanam,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 4/12/2025.
Ia menuturkan, kunjungannya ke Teso Nilo tersebut momentum untuk memperkuat upaya pemulihan habitat gajah Sumatra, khususnya gajah domang yang menjadi ikon kawasan tersebut. Menurutnya, habitat gajah kini hanya tersisa sekitar 12 ribu hektare akibat alih fungsi kawasan menjadi kebun sawit.
“Kita berharap rumah gajah Sumatra itu, insyaallah paling lambat akhir Desember nanti kita mulai bisa merealokasi secara damai para petani kebun sawit di sana. Sehingga kita punya minimum 31 ribu hektare dulu. Kemudian sisanya sekitar 50 ribu lagi akan kita komunikasikan secara persuasif dengan masyarakat,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Raja Juli juga menegaskan sejak menjabat sebagai Menhut, ia tidak pernah menerbitkan izin baru untuk Pengelolaan Hutan Berbasis Perizinan Berusaha (PBPH) penebangan.
“Saya setahun jadi menteri ini, saya tidak menerbitkan PBPH penebangan satu pun yang baru. Yang sudah saya terbitkan adalah PBPH untuk jasa lingkungan atau restorasi ekosistem,” tegasnya.
Mengenai penyebab kayu gelondongan yang hanyut terbawa banjir bandang beberapa waktu lalu, ia menuturkan pihaknya sedang menelusuri asal usul kayu tersebut dan mengaku akan segera berkoordinasi dengan Kepolisian.
“Mungkin dalam waktu satu jam lagi saya akan bertemu dengan Pak Kapolri. Sebenarnya sudah berkomunikasi beberapa hari yang lalu, tapi jadwal belum cocok. Namun tim sudah bergerak di bawah. Kami punya MoU sebelumnya untuk menjaga hutan kita bersama-sama,” pungkasnya.*
Laporan oleh: Novia Suhari
