Jumat, 28 November 2025
Menu

Purbaya: Banyak yang Kerja di Luar Negeri Karena Kegagalan Kita Menciptakan Lapangan Kerja

Redaksi
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 27/11/2025 | Dok Kemenkeu RI
Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 27/11/2025 | Dok Kemenkeu RI
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa menyoroti kegagalan pemerintah menciptakan lapangan kerja sehingga banyak warga negara Indonesia (WNI) yang mencari penghidupan di luar negeri.

“Banyak anak yang kerja di luar negeri itu karena kegagalan kita menciptakan lapangan kerja di dalam negeri, waktu pertumbuhan ekonominya lambat seperti itu kemarin-kemarin,” ujar Purbaya dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XI DPR RI di Jakarta Pusat, Kamis, 27/11/2025.

“Jadi, ada salah persepsi di antara ekonom-ekonom kita bahwa tumbuh 5 persen adalah maksimal buat kita. Di atas 5 (persen), diperlambat lagi ke 5 (persen),” katanya.

Menurutnya, potensi pertumbuhan ekonomi Indonesia sejatinya melebihi 5 persen secara tahunan. Purbaya memproyeksikan ada peluang ekonomi Indonesia tembus 6,7 persen year on year (yoy) atau lebih.

Purbaya menegaskan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi penting untuk menyerap tenaga kerja lebih banyak.

“Kita harapkan nanti dengan program-program yang dijalankan oleh Pak Prabowo (Presiden Prabowo Subianto), dengan perbaikan investasi, optimalisasi belanja pemerintah, optimalisasi manajemen fiskal dan moneter, harusnya kita bisa lebih baik lagi,” katanya.

Sebagai informasi, laporan mengenai WNI yang memilih mencari kerja di luar negeri diutarakan Anggota Komisi XI DPR RI Kardaya Warnika.

Kardaya menjelaskan bahwa kondisi di daerah pemilihan (dapil)-nya, di mana banyak orang merantau ke luar negeri demi upah besar.

Ia mencontohkan upah minimum di Taiwan yang mencapai Rp20 juta, Korea Selatan Rp30 juta, hingga Jepang yang tembus Rp49 juta.

Kardaya kemudian meminta agar pemerintah memberikan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan dan keahlian para pekerja tersebut.

Purbaya pun memberikan respons tersebut dan mengungkapkan pemerintah sudah menyediakan program magang yang dapat meningkatkan kompetensi tenaga kerja RI.

“Jangka panjangnya, misal Amerika lebih bagus dari kita, apa orang kita ke sana semua? Harusnya kita membuat Indonesia kayak Amerika sejahteranya. Itu yang kita kejar dalam beberapa tahun ke depan, 10 tahun mungkin. Jadi, target kita bukan mindahin orang ke sana supaya hidup enak, tapi membuat di sini bagus suasananya sehingga bisa hidup lebih enak tanpa harus ke luar negeri,” pungkas Purbaya.*