DPR Akui Kekerasan pada Anak dan Perempuan di Indonesia Masuki Kategori Darurat
FORUM KEADILAN – Ketua DPR RI Puan Maharani menyampaikan keprihatinannya atas meningkatnya kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Indonesia. Salah satunya kasus penculikan anak bernama Alvaro di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, yang ditemukan meninggal dunia setelah hilang.
Bahkan, Puan mengakui jika kekerasan pada anak dan perempuan di Indonesia saat ini sudah memasuki kategori darurat.
“Kami sangat prihatin dan berbelasungkawa. Ini sebenarnya merupakan situasi darurat yang harus ditangani secara sungguh-sungguh. Bukan hanya menjadi tanggung jawab keluarga atau sekolah, namun juga tanggung jawab negara,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 25/11/2025.
Lebih lanjut, kata Puan, DPR akan meminta seluruh pemangku kebijakan dan pihak terkait untuk menindaklanjuti kasus-kasus serupa secara serius. Komisi terkait di DPR juga akan segera memanggil mitra kerja masing-masing yang berkaitan guna mengevaluasi penanganan dan upaya pencegahannya.
“Langkah-langkah komprehensif harus dilakukan agar kejadian ini tidak terulang lagi. Kami mendorong langkah tindak lanjut yang lebih efektif ke depannya,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Ketua DPR RI dari Fraksi Partai NasDem Saan Mustofa menyoroti kinerja Kepolisian yang dinilai masyarakat masih lamban dalam menangani kasus penculikan terhadap anak.
“Terkait maraknya penculikan anak belakangan ini, kami berharap Kepolisian lebih cakap dan gesit dalam menangani kasus-kasus kejahatan, terutama yang melibatkan anak-anak,” ujarnya.
Ia menegaskan bahwa DPR melalui Komisi III sebagai mitra kerja Kepolisian, akan berkolaborasi dengan lembaga terkait seperti Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk memaksimalkan perlindungan terhadap anak.
“Kami akan meminta Komisi III untuk mendorong kolaborasi antara Kepolisian dan KPAI, agar berbagai kasus penculikan anak dapat ditangani dengan lebih optimal,” pungkasnya.*
Laporan oleh: Novia Suhari
