Kamis, 13 November 2025
Menu

Ada 36 Kecamatan Tanpa Puskesmas, Kemenkes Target Bangun 2 Ribu hingga 2029

Redaksi
Ilustrasi Puskesmas | Ist
Ilustrasi Puskesmas | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Direktur Jenderal Kesehatan Primer dan Komunitas Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI dr. Maria Endang Sumiwi, MPH, mengungkapkan bahwa hingga saat ini masih terdapat 36 kecamatan di Indonesia yang belum memiliki puskesmas.

“Masih ada 36 kecamatan tanpa puskesmas di Indonesia. Selain itu, terdapat 1.175 puskesmas dengan rasio cukup tinggi, yakni 1 banding 30.000 penduduk, serta 268 puskesmas yang memiliki waktu tempuh lebih dari dua jam ke desa terjauh,” katanya dalam RDP dengan Komisi IX DPR, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis, 13/11/2025.

Maria menjelaskan, Kemenkes saat ini tengah berupaya melakukan perbaikan akses layanan kesehatan dengan sejumlah langkah strategis, salah satunya rencana relokasi 129 puskesmas.

“Dan 111 puskesmas dalam kondisi rusak berat, untuk memperkuat layanan dasar, hingga kini sudah ada 54.257 desa yang memiliki Unit Pelayanan Kesehatan Desa/Kelurahan (UPKDK),” jelasnya.

Sebagai bagian dari Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN), pemerintah menargetkan pembangunan 2.082 puskesmas baru dan 6.576 UPKDK hingga tahun 2029.

Selain puskesmas, menurut Maria, pelayanan kesehatan primer juga didukung oleh 18.923 klinik pratama yang tersebar di 37 dari 38 provinsi, di mana 6.632 klinik telah bekerja sama dengan BPJS Kesehatan. Adapun untuk layanan praktik mandiri, terdapat 15.746 praktik dokter umum dan 10.203 praktik dokter gigi, dengan masing-masing 4.456 dan 1.184 di antaranya bermitra dengan BPJS.

Terkait peningkatan kualitas layanan, Maria menyebut bahwa pemerintah juga memperkuat ketersediaan alat kesehatan di puskesmas.

“Kami akan memenuhi 47 dari 670 jenis alat kesehatan yang direkomendasikan KPK, terutama alat dengan nilai di atas Rp5 juta, bersifat life saving, dan mendukung program quick win. Pengadaan ini akan berjalan hingga tahun 2028,” ujarnya.

Sementara itu, dari sisi sumber daya manusia (SDM), Maria menyebut, saat ini sudah ada 6.361 puskesmas yang memiliki SDM lengkap, yakni minimal sembilan jenis tenaga kesehatan. Angka ini meningkat dibanding tahun sebelumnya yang baru mencapai sekitar 56%.

“Sekarang sudah 61% puskesmas yang lengkap SDM-nya. Ada 76 kabupaten/kota yang 100% lengkap, 127 kabupaten/kota dengan tingkat kelengkapan 81–99%, serta 185 kabupaten/kota yang masih di bawah 50%,” ungkapnya.

Sementara itu, Maria menjelaskan kekurangan tenaga kesehatan masih banyak ditemukan pada dokter gigi (2.775 orang), serta tenaga kesehatan lingkungan, gizi, analis laboratorium medis (ATLM), dokter umum, farmasi, kesehatan masyarakat, bidan, dan perawat.

“Peningkatan akses dan kualitas layanan kesehatan primer akan terus menjadi prioritas pemerintah agar masyarakat di seluruh wilayah, termasuk daerah terpencil, mendapatkan layanan yang merata,” pungkasnya.*

Laporan oleh: Novia Suhari