Rekomendasi Buku Sejarah Indonesia yang Wajib Dibaca di Hari Pahlawan
FORUM KEADILAN – Hari Pahlawan yang diperingati setiap 10 November, banyak cara bisa dilakukan untuk mengenang jasa mereka yang berjuang demi kemerdekaan Indonesia. Salah satu cara adalah dengan membaca buku sejarah. Melalui buku, kita bisa kembali menelusuri jejak perjuangan, memahami semangat para pejuang, dan menyalakan kembali rasa nasionalisme yang mungkin mulai meredup di tengah arus modernisasi.
Berikut ini rekomendasi buku-buku sejarah yang bisa menemani momen refleksi Hari Pahlawan tahun 2025 — bacaan yang tak hanya informatif, tapi juga menggugah hati.
Sang Pencerah Bangsa karya Muhammad Yamin
Buku klasik ini menggambarkan perjalanan panjang bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Yamin menulis dengan semangat kebangsaan yang tinggi, menjelaskan bagaimana ide-ide nasionalisme tumbuh di tengah penjajahan. Bacaan ini bukan hanya dokumentasi sejarah, tetapi juga inspirasi tentang pentingnya pendidikan dan kebudayaan dalam membangun jati diri bangsa.
Dari Penjara ke Penjara karya Tan Malaka
Kisah hidup Tan Malaka yang ditulis sendiri menjadi salah satu karya sejarah paling autentik di Indonesia. Buku ini mengajak pembaca memahami perjuangan seorang tokoh revolusioner yang berpindah-pindah dari satu negara ke negara lain demi kemerdekaan bangsanya. Bacaan ini cocok bagi kamu yang ingin memahami sejarah Indonesia dari sudut pandang yang berbeda — keras, jujur, dan penuh idealisme.
Indonesia Menggugat oleh Ir. Soekarno
Pidato legendaris yang disampaikan Soekarno pada masa kolonial ini telah diabadikan dalam bentuk buku. Indonesia Menggugat bukan sekadar teks pidato, melainkan simbol perlawanan intelektual terhadap penindasan. Membaca karya ini di Hari Pahlawan dapat menyalakan semangat juang baru, sekaligus mengingatkan kita akan kekuatan kata dalam perjuangan kemerdekaan.
Revolusi Indonesia karya George McTurnan Kahin
Ditulis oleh sejarawan Amerika, buku ini memberi perspektif luar negeri terhadap perjuangan kemerdekaan Indonesia. Meski bukan ditulis oleh orang Indonesia, Revolusi Indonesia menjadi referensi penting untuk memahami bagaimana dunia memandang revolusi dan perjuangan bangsa kita di kancah internasional. Buku ini membuka sudut pandang baru bagi pembaca muda yang ingin melihat sejarah secara lebih luas.
Pulang karya Leila S. Chudori
Meski berbalut fiksi, Pulang mampu membawa pembaca pada kisah sejarah yang nyata — terutama tentang peristiwa politik 1965 dan dampaknya pada kehidupan individu. Leila menulis dengan narasi yang emosional, menyentuh, dan relevan hingga kini. Buku ini mengingatkan kita bahwa sejarah tidak hanya tentang perang dan kemerdekaan, tapi juga tentang kehilangan, pengorbanan, dan pencarian identitas.
Dengan membaca buku sejarah, kita turut menjaga warisan pengetahuan dan semangat perjuangan agar tak hilang dimakan waktu. Buku-buku tersebut mengajarkan bahwa menjadi pahlawan tidak selalu harus mengangkat senjata; kadang cukup dengan memahami, menghargai, dan meneruskan semangat mereka dalam kehidupan sehari-hari.
Hari Pahlawan 2025 menjadi momen yang tepat untuk membuka kembali halaman-halaman sejarah. Karena lewat buku, kita tidak hanya mengenang, tetapi juga belajar — agar semangat para pahlawan tetap hidup dalam setiap langkah generasi penerus.*
