Kamis, 09 Oktober 2025
Menu

Pihak Kalah Pilpres 2024 Dituding Ingin Pisahkan Prabowo-Jokowi, NasDem: Ada Hal Jauh Lebih Penting

Redaksi
Ketua Bidang Hubungan Legislatif Partai NasDem Taufik Basari di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8/10/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Ketua Bidang Hubungan Legislatif Partai NasDem Taufik Basari di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8/10/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Ketua Bidang Hubungan Legislatif Partai NasDem Taufik Basari merespons isu adanya upaya dari pihak yang kalah pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 ingin menjauhkan hubungan antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi).

Taufik menilai, saat ini bangsa Indonesia menghadapi berbagai persoalan penting yang tidak seharusnya terus dikaitkan dengan hasil Pilpres 2024.

“Menurut saya, saat ini kita sedang menghadapi berbagai persoalan kebangsaan yang tidak melulu soal menang-kalah dari Pilpres. Ada hal-hal yang jauh lebih penting, yaitu memastikan pemerintahan mampu mewujudkan negara yang adil dan makmur serta kesejahteraan rakyat,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 8/10/2025.

Oleh sebab itu, menurutnya tidak perlu ada lagi pernyataan yang menggiring dam mempersoalkan kembali Pilpres 2024.

“Karena itu, kita tidak perlu kembali kepada persoalan Pilpres yang sudah lewat. Hasilnya sudah ada, pemerintahannya juga sudah berjalan. Sekarang yang jauh lebih penting adalah menyelesaikan persoalan yang sedang dihadapi bangsa ini,” tegasnya.

Menanggapi pertanyaan mengenai kemungkinan adanya kerenggangan hubungan antara Prabowo dan Jokowi, Taufik memilih untuk tidak berspekulasi.

“Saya merasa tidak perlu menarik persoalan kepada hal yang sudah lalu. Banyak hal yang lebih penting daripada mempersoalkan isu-isu seputar itu saja,” katanya.

Taufik pun mengajak semua pihak untuk menghentikan perdebatan yang tidak produktif dan fokus pada langkah nyata memperkuat persatuan bangsa.

“Marilah kita tinggalkan hal yang tidak perlu dan fokus pada hal-hal fundamental yang saat ini sedang dihadapi oleh bangsa ini. Komentar-komentar yang mempersoalkan hubungan personal para pemimpin hanyalah hal yang tidak relevan dan tidak perlu didiskusikan,” tutupnya.*

Laporan oleh: Novia Suhari