Kamis, 02 Oktober 2025
Menu

Pegawai SPPG yang Cekik Wartawan Minta Maaf, Korban: Saya Maafkan Karena Sudah Tua

Redaksi
Security Pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mencekik dua wartawan saat menelusuri kasus keracunan siswa SDN 01 Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Selasa 30/9/2025, meminta maaf. | Ari Kurniansyah/Forum Keadilan
Security Pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mencekik dua wartawan saat menelusuri kasus keracunan siswa SDN 01 Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Selasa 30/9/2025, meminta maaf. | Ari Kurniansyah/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILANSecurity Pegawai Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang mencekik dua wartawan saat menelusuri kasus keracunan siswa SDN 01 Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Selasa 30/9, Akhirnya minta maaf

Permohonan maaf terduga pelaku Salim Husein Mahu atau Security SPPG ini, dengan upaya mediasi antara dua wartawan yakni wartawan Warta Kota Miftahul Munir dan kontributor MNC, Rizki Fahluvi berlangsung di Polsek Pasar Rebo, Jakarta Timur pada Rabu, 1/10.

Salim berjanji tidak akan mengulangi perbuatannya yang melakukan kekerasan dan intimidasi terhadap wartawan. Hal itu juga disertai dengan tanda tangan bermaterai.

“Saya berjanji tidak akan mengulangi perbuatan tersebut di kemudian hari,” ucap Salim sambil disertai jabatan tangan.

Sementara itu, wartawan Wartakota, Miftahul Munir mengatakan, telah memaafkan tindakan arogan Salim. Munir menekankan, bahwa kedatangannya saat itu bukan untuk mencari kesalahan, melainkan menelusuri SPPG penyedia MBG yang menyebabkan siswa SDN 01 Keracunan.

“Saya dengan kerendahan hati menerima permohonan maaf dari Pak Salim dan saya juga telah memberikan penjelasan terkait tujuan saya datang ke SPPG bukan untuk mencari kesalahan, tapi menelusuri SPPG penyedia MBG atas dugaan siswa SDN 01 Keracunan,” ucap Munir.

Selain itu, dirinya memaafkan pelaku karena merasa kasihan dengan usia pelaku yang sudah tua.

“Atas pertimbangan usia pak Salim yang sudah 55 tahun dan tak ingin Pak Salim kehilangan pekerjaan di SPPG, saya menerima permohonan maaf dari beliau dan tak ada rasa dendam apapun,” jelas Munir.

Sebelumnya, dua orang wartawan diduga dianiaya saat hendak meliput penyajian makan bergizi gratis (MBG) di Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa 30/9 siang.  Keduanya adalah Miftahul Munir, wartawan surat kabar harian Warta Kota dan online Wartakotalive.com, serta Rizki Fahluvi, wartawan stasiun televisi MNCTV.

Penganiayaan bermula dari sejumlah wartawan yang hendak mencari tahu lokasi SPPG pembuatan MBG yang diduga mengakibatkan keracunan makanan di SDN 01 Gedong Jakarta Timur.

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 20 siswa SDN 01 Gedong, Kelurahan Gedong, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur diduga keracunan Makanan Bergizi Gratis (MBG), Selasa 30/9/2025.

Dari pantauan di lokasi sekira pukul 10.30 WIB, suasana di sekolah sudah sepi, dan guru-guru terlihat berada di depan kelas

Sejumlah orang tua terlihat sedang menunggu anaknya pulang sekolah di parkiran dalam SDN 01 Gedong.

Kemudian saat salah satu dapur MBG yakni SPPG Gedong 2 dihampiri, tindakan represif justru didapat para wartawan dari salah satu oknum pegawai SPPG.

Oknum SPPG tersebut sambil marah mengusir wartawan dari lokasi pembuatan MBG.

Ketika awak media mengambil video di luar SPPG kemudian oknum pegawai SPPG tersebut menghampiri para wartawan.

“Enggak lama saya lihat ada mobil SPPG Gedong 2 datang, kemudian saya ambil video dan si bapak itu ngelarang. Saya bilang, ini area publik, di luar area SPPG, enggak bisa larang-larang,” ucap Munir, wartawan Warta Kota, yang menjadi korban penganiayaan.

Setelah rombongan awak media mundur dan hendak meninggalkan lokasi, ternyata mereka dihampiri oleh oknum SPPG tadi.

Tiba-tiba saja wartawan Warta Kota kemudian diduga dicekik oleh oknum pegawai SPPG dan awak media lainnya dari MNC TV bahkan hampir kena tinju.

“Pas sudah dijelasin, saya mau pergi ke SPPG Gedong 1 tapi tiba-tiba bapak yang tadi sudah kepalkan tangannya mau pukul saya, terus tiba-tiba malah cekik saya dan rekan saya,” ucap Munir.

Ketika kejadian, kata Munir, waktu sekitar pukul 12.20 WIB.

“Saya semata-mata mencari berita, tidak ada niat sama sekali menyerang siapa pun atau maksud lain yang melanggar kode etik jurnalistik,” kata Munir.

Munir melapor ke polisi, dan telah diambil visum atas adanya dugaan tindak kekerasan.*

Laporan oleh: Ari Kurniansyah