Rabu, 01 Oktober 2025
Menu

BGN Minta Maaf Soal Dugaan Penganiayaan Dua Wartawan di SPPG MBG

Redaksi
Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan permintaan maaf terkait peristiwa dugaan penganiayaan yang dilakukan seorang petugas keamanan (security) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terhadap dua wartawan yang tengah menelusuri kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur | Novia Suhari/ Forum Keadilan
Badan Gizi Nasional (BGN) menyampaikan permintaan maaf terkait peristiwa dugaan penganiayaan yang dilakukan seorang petugas keamanan (security) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terhadap dua wartawan yang tengah menelusuri kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur | Novia Suhari/ Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana menyampaikan permintaan maaf terkait peristiwa dugaan penganiayaan yang dilakukan seorang petugas keamanan (security) Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) terhadap dua wartawan yang tengah menelusuri kasus keracunan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di wilayah Pasar Rebo, Jakarta Timur, pada Selasa, 30/9/2025.

“Saya belum dapat laporan resmi, tapi kami minta maaf ya kalau petugas kami melakukan itu. Kami akan segera klarifikasi kejadian yang sebenarnya. Namun apapun bentuknya, kekerasan tidak boleh,” kata Dadan Hindayana, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, 1/10/2025.

Menanggapi kabar bahwa wartawan kesulitan meliput dapur MBG atau SPPG, Dadan menegaskan bahwa memang harus melalui prosedur harus tetap diperhatikan.

“Ini bukan sulit. Saya beberapa kali dihubungi wartawan untuk meliput, saya persilakan. Hanya saja perlu pemberitahuan terlebih dahulu, karena ini terkait aspek higienis. Kalau tiba-tiba masuk meliput tanpa menggunakan APD, itu menyalahi prosedur,” jelasnya.

Terkait penyebab keracunan di SDN 01 Pasar Rebo, Dadan mengungkapkan bahwa investigasi masih berlangsung.

“Masih diinvestigasi, dan itu jumlahnya kalau tidak salah delapan orang ya,” katanya.

Sementara itu, security yang diduga melakukan penganiayaan, Salam Husein Mahu, telah menyampaikan permohonan maaf kepada kedua wartawan korban, yakni Miftahul Munir dari Warta Kota dan Rizki Fahluvi, kontributor MNC. Salam berjanji tidak akan mengulangi tindak kekerasan maupun intimidasi terhadap jurnalis. Permintaan maaf tersebut juga dituangkan secara tertulis dengan tanda tangan bermaterai.*

Laporan oleh: Novia Suhari