Rabu, 01 Oktober 2025
Menu

Viral Foto Prabowo di Baliho Israel, DPR: Perlu Dicek

Redaksi
Wakil Ketua DPR RI Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30/9/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Wakil Ketua DPR RI Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30/9/2025 | Novia Suhari/Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Wakil Ketua DPR RI Fraksi Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menanggapi viralnya potret Presiden Prabowo Subianto yang terpampang di sebuah baliho di Israel. Dalam baliho tersebut, foto Prabowo terlihat sejajar dengan sejumlah pemimpin dunia lainnya.

Dasco menilai, potret tersebut perlu diverifikasi lebih lanjut terkait keaslian dan maksud pemasangannya.

“Kita baru kemudian melihat itu juga, dan pendapat kami bahwa itu mungkin perbuatan yang kemudian dilakukan itu perlu dicek juga,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 30/9/2025.

Oleh sebab itu, menurutnya, DPR belum dapat mengambil kesimpulan mengenai tujuan di balik pemasangan foto Presiden Prabowo tersebut.

“Kita belum bisa menyimpulkan sebenarnya maksud dan tujuannya apa begitu,” pungkasnya.

Diketahui, beredar di media sosial X foto yang menampilkan baliho besar di Israel dengan deretan foto sejumlah tokoh dunia. Kampanye itu disebut-sebut digagas Koalisi Israel untuk Keamanan Regional yang mendesak pemerintah Israel mendukung inisiatif Presiden Amerika Serikat Donald Trump dalam mengakhiri perang di Gaza serta memperluas Perjanjian Abraham.

Dalam baliho tersebut, tampak foto Donald Trump, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, para pemimpin Arab moderat, Presiden Indonesia Prabowo Subianto, hingga Ketua Otoritas Palestina Mahmoud Abbas. Di bagian bawah baliho, terdapat tulisan besar ‘Yes to Trump’s Plan – GET IT DONE’.

Kemunculan foto Presiden Prabowo dalam baliho itu sontak memicu kehebohan di Tanah Air. Pasalnya, Indonesia selama ini dikenal konsisten mendukung kemerdekaan Palestina dan mengecam berbagai tindakan Israel di Gaza maupun wilayah lain.*

Laporan oleh: Novia Suhari