Komisi XIII DPR Sebut Tugas Negara Cari Tiga Demonstran yang Hilang Saat Aksi Agustus

FORUM KEADILAN – Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI Fraksi PDI Perjuangan Andreas Hugo Pariera, menegaskan bahwa negara memiliki tanggung jawab untuk mencari tiga demonstran yang masih dinyatakan hilang usai aksi unjuk rasa pada Agustus lalu.
“Tentu tugas negara, dalam hal ini kepolisian, untuk menemukan dan menjelaskan bagaimana peristiwa itu terjadi dan kenapa ada yang hilang. Jangan sampai kita mengulang peristiwa sebelumnya, di mana ada orang hilang sampai sekarang tidak pernah ditemukan. Ini bagian dari tugas negara yang harus dilakukan kepolisian,” katanya, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 16/9/2025.
Ia menambahkan, KontraS maupun masyarakat dapat memberikan data mengenai orang-orang yang hilang, termasuk laporan keluarga yang belum menemukan anak atau kerabatnya. Menurutnya, informasi ini penting untuk mempercepat pencarian.
Lebih lanjut, Andreas menyampaikan bahwa Komisi XIII bersama Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) dan lembaga terkait telah membentuk tim investigasi untuk mendalami kasus ini.
“Itu juga bagian dari yang kami bicarakan di Komisi XIII pada hari Kamis minggu lalu, dan mereka menindaklanjuti dengan membentuk tim investigasi. Tim ini kita harap lebih cepat, lebih baik, untuk memberikan laporan dari hasil investigasi yang mereka lakukan. Ini tim gabungan,” jelasnya.
Ia mengatakan, tujuan tim investigasi bukan hanya mencari adanya dugaan pelanggaran HAM, tetapi juga mengungkap penyebab kerusuhan yang terjadi secara tiba-tiba saat aksi berlangsung Agustus lalu.
“Semua hal yang berkaitan ini, termasuk pertanyaan yang muncul selama ini, kenapa demo bisa berubah jadi kerusuhan dan amuk massa. Ini tentu bukan hal yang organik. Perlu diungkap agar tidak terulang kembali,” katanya.
Alih-alih mendukung pembentukan tim pencari fakta independen, Andreas memilih mempercayakan kerja tim investigasi gabungan yang ada.
“Tim pencari fakta harus independen. Kita harap Komnas HAM mengerjakan itu secara independen,” pungkasnya.*
Laporan oleh: Novia Suhari