Jumat, 29 Agustus 2025
Menu

Mendikdasmen Klaim Sekolah Swasta Belajar Coding dan AI sejak Kelas 1 SD

Redaksi
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menjelaskan tindak lanjut dari rencana pembelajaran Coding dan AI untuk siswa sekolah dasar (SD), di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 26/8/2025. | Novia suhari/ Forum Keadilan
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Abdul Mu'ti, menjelaskan tindak lanjut dari rencana pembelajaran Coding dan AI untuk siswa sekolah dasar (SD), di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 26/8/2025. | Novia suhari/ Forum Keadilan
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu’ti, menjelaskan tindak lanjut dari rencana pembelajaran Coding dan AI untuk siswa sekolah dasar (SD).

Menurutnya, saat inj  pemerintah masih fokus meningkatkan kapasitas guru dalam memahami dan mengajarkan coding serta kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).

Abdul Mu’ti menjelaskan, coding dan AI sebenarnya bukanlah hal yang benar-benar baru di dunia pendidikan Indonesia. Menurutnya. Bahkan, ia mengklaim sejumlah sekolah swasta sudah lebih dahulu menerapkan pembelajaran tersebut.

“Banyak sekolah swasta yang sudah mulai mengenalkan coding sejak kelas 1 SD. Sementara di sekolah-sekolah negeri, kami baru mulai menerapkannya di kelas 5 SD, itu pun masih bersifat pilihan,” kata Abdul Mu’ti, di Komplek Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa, 26/8/2025.

Ia mengakui, keterbatasan sarana, prasarana, serta jumlah tenaga pendidik menjadi salah satu tantangan dalam penerapan pembelajaran coding dan AI di sekolah negeri. Oleh karena itu, Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah pada tahun ini menggelar program pelatihan mendalam khusus untuk guru.

“Pelatihan mendalam ini wajib diikuti oleh para guru agar mereka memiliki kompetensi yang memadai dalam mengajarkan coding dan AI,” ujarnya.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa peserta pelatihan dibagi menjadi dua kategori. Pertama, guru yang sebelumnya sudah memiliki pengalaman mengajar coding di sekolah swasta. Kedua, guru yang belum memiliki pengalaman, tetapi akan dibekali keterampilan melalui program pelatihan intensif.

“Dengan begitu, semua guru nantinya dapat menguasai coding dan AI, sehingga bisa langsung mengajarkannya kepada para siswa,” singkatnya.*

Laporan oleh: Novia Suhari