Prabowo Soal Anggaran Pendidikan Indonesia: Besar, Tapi Besar Pula Kebocoran-kebocoran

“Kita salah satu negara di dunia yang anggaran pendidikannya terbesar. Terbesar. Jangan terlalu cepat tepuk tangan, anggaran kita besar, tapi masih besar pula kebocoran-kebocoran,” kata Prabowo dalam sambutan kepada guru dan kepala Sekolah Rakyat di Jakarta, Jumat, 22/8/2025.
Kepala Negara itu menyinggung terkait isu transfer anggaran dari pusat ke daerah yang tidak sesuai alokasi.
“Saudara-saudara di daerah-daerah lebih tahu masalah ini daripada kami-kami di Jakarta. Kalian yang merasakan. Selalu anda dengar kan anggarannya sekian, tapi kok sampai di saya sekian? Hangusnya di mana? Menghilangnya di mana?” tuturnya.
Menurutnya, kebocoran anggaran tidak hanya terjadi di Indonesia. Prabowo pun mencontohkan pengalaman India.
“Saya baru saja, sebelum saya ke sini saya ketemu tokoh dari luar negeri. Dia mengatakan, karena dia berasal dari India, dia sekarang warga negara Amerika, dia mengatakan bahwa di India berapa saat yang lalu, tiap 100 rupee, kalau mereka rupee, kita rupiah. Dari 100 rupee yang sampai ke rakyat hanya 15 rupee,” jelasnya.
“Ini kata pemimpin-pemimpin India sendiri. Sekarang sudah membaik. Mereka dari 100 sudah sampai (ke rakyat) 60,” tambahnya.
Prabowo menekankan, kebocoran anggaran harus diatasi. Program Sekolah Rakyat, yang menurutnya, menjadi salah satu cara memperbaiki kualitas pendidikan nasional.
“Kita tidak punya banyak waktu. Karena itu salah satu upaya kita memperbaiki pendidikan kita. Tidak hanya di satu, dua, tiga bidang. Semua sekolah dasar harus kita perbaiki. Semua sekolah menengah harus kita perbaiki. Semua sekolah vokasi harus kita perbaiki. Semua perguruan tinggi harus kita perbaiki,” sambungnya.
Sebelumnya, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati sebelumnya mengumumkan kenaikan anggaran pendidikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2026. Alokasi untuk guru, dosen, dan tenaga kependidikan naik dari Rp178,7 triliun menjadi Rp274,7 triliun.
“Dari anggaran pendidikan yang langsung dinikmati oleh dosen, guru, dan tenaga pendidik adalah Rp 274,7 triliun. Ini juga kenaikan dari tahun sebelumnya,” kata Sri Mulyani saat rapat dengan Badan Anggaran DPR, Kamis, 21/8/2025.
Kenaikannya hampir Rp100 triliun tersebut mencakup tunjangan profesi dosen (TPD) non-PNS sebesar Rp3,2 triliun untuk 80.325 dosen, TPG dan TPD untuk PNS, beserta gaji pendidik sebesar Rp120,3 triliun.
“Jadi guru yang bukan PNS pun mendapatkan TPG dari APBN. Demikian juga dengan dosen yang non-PNS, ada 80.325 dosen yang mendapatkan tunjangan profesi dosen,” jelas Sri Mulyani.
Selain itu, pemerintah menyiapkan Rp301,2 triliun untuk siswa dan mahasiswa. Dana itu mencakup program Bidikmisi atau Kartu Indonesia Pintar (KIP) kuliah Rp17,2 triliun, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Rp25 triliun, Program Indonesia Pintar (PIP) Rp15,5 triliun, serta program makan bergizi gratis Rp 223 triliun.
Terdapat juga anggaran Rp150,1 triliun untuk sekolah dan kampus. Rinciannya antara lain pembangunan Sekolah Rakyat Rp24,9 triliun, Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Rp64,3 triliun, Bantuan Operasional PAUD Rp5,1 triliun, Bantuan Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN) Rp9,4 triliun, renovasi madrasah dan sekolah Rp22,5 triliun, serta pembangunan sekolah unggulan Garuda Rp3 triliun.
Secara keseluruhan, anggaran pendidikan 2026 mencapai Rp757,8 triliun. Angka tersebut naik dari outlook 2025 yang sebesar Rp690,1 triliun.*