Pengamat: Polemik Ijazah Jokowi Mirip Skandal, Kegaduhannya Konsisten

FORUM KEADILAN – Pengamat Politik Hasanuddin menilai polemik seputar keabsahan ijazah Presiden RI ke-7 Joko Widodo (Jokowi) telah berkembang menjadi skandal politik yang berpotensi menggerus kepercayaan publik terhadap institusi negara.
Ia menyebut bahwa kontroversi ini bukan lagi semata persoalan hukum atau kasus kriminal.
“Skandal ini bisa saja dilakukan Presiden Jokowi, atau sebaliknya pihak lain yang mempersoalkan. Tapi kegaduhannya konsisten, sementara kejelasan hukumnya tak kunjung terlihat,” kata Hasanuddin saat dihubungi, Minggu, 20/7/2025.
Menurutnya, polemik ini sudah menyentuh reputasi, integritas, dan etika berbagai lembaga, termasuk institusi pendidikan dan penyelenggara pemilu. Ia bahkan menduga ada potensi penyalahgunaan kekuasaan atau tindak pidana lain yang memicu keresahan publik.
Karena itu, Hasanuddin mendesak aparat penegak hukum, termasuk Badan Intelijen Negara (BIN) dan Kementerian Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam), untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam.
“Investigasi diperlukan untuk memastikan ada tidaknya skandal lain di luar dugaan tindak kriminal dan memulihkan kepercayaan publik,” ujarnya.
Diketahui, polemik ini kembali mencuat setelah beredarnya pernyataan mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) Prof Sofian Effendi di media sosial, yang menyebut Jokowi tidak memenuhi syarat kelulusan strata satu (S1) karena Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) rendah.
Namun pada Kamis, 17/7/2025 Sofian menarik ucapannya lewat surat bermaterai dan meminta maaf kepada semua pihak. “Saya menarik semua pernyataan saya di dalam video tersebut dan memohon agar wawancara dalam kanal YouTube tersebut ditarik dari peredaran,” tulis Sofian dalam klarifikasinya.
Meskipun pernyataan itu telah dicabut, spekulasi dugaan adanya tekanan dari pihak tertentu tetap memicu perdebatan publik.*
Laporan oleh: Muhammad Reza