Sejumlah Kepala Daerah Absen Retreat Gelombang Kedua, Mayoritas Alasan Kesehatan

FORUM KEADILAN – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) Bima Arya Sugiarto mengungkapkan bahwa tidak semua kepala daerah yang terdaftar dalam pelaksanaan retreat gelombang kedua bisa mengikuti agenda tersebut. Dari total 93 peserta yang seharusnya hadir, enam orang mengajukan izin tidak ikut karena alasan kesehatan.
“Jadi, ada 93 kepala daerah dan wakil yang terdaftar yang seharusnya ikut Retreat Gelombang Kedua ini. Namun, 6 orang mengajukan permohonan untuk tidak mengikuti karena alasan kesehatan. Kami izinkan setelah diteliti memang tidak memungkinkan. Mungkin akan ikut gelombang terakhir nanti karena masih ada satu gelombang lagi,” katanya, di Kantor Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) RI, Sabtu, 21/6/2025.
Adapun enam kepala daerah yang absen karena alasan kesehatan tersebut adalah Wali Kota Serang, Bupati Mamberamo Tengah, Wakil Bupati Bengkulu Utara, Wakil Bupati Buton Tengah, Wakil Bupati Melawi, dan Wakil Wali Kota Banjarbaru.
“Ya 86, tadinya 87 dikurangi Gubernur Papua Pegunungan yang musibah ibunya wafat tadi, jadi 86,” jelasnya.
Dari 86 kepala daerah yang tersisa, sebanyak 49 orang telah hadir dan menjalani pemeriksaan kesehatan ulang oleh tim dokter dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM). Pemeriksaan ini mencakup pengecekan tensi, gula darah, kolesterol, asam urat, serta wawancara mengenai kondisi kesehatan.
“Nah sejauh ini ada 5 yang kami berikan tanda khusus seperti di gelombang pertama, yaitu ada pita merah karena punya riwayat operasi jadi perlu diawasi secara ketat, ada 5 orang. 5 orang lagi kuning karena ada beberapa yang memerlukan pengawasan juga tapi tidak terlalu serius. Nah sisanya 39 adalah biru, aman artinya,” jelasnya.
Sementara itu, sejumlah kepala daerah dari Bali absen karena masih mengikuti Pesta Kesenian Bali.
“Kami sangat memahami, karena itu tes kesehatan mereka disesuaikan waktunya. Besok pagi setibanya kawan-kawan dari Bali ini di Jakarta sebelum bergeser ke Bandung,” katanya.
Bima juga menjelaskan bahwa para peserta akan diberangkatkan bersama ke Bandung menggunakan Kereta Cepat Whoosh pada esok pagi.
Terkait konsumsi selama kegiatan, Bima memastikan makanan yang disediakan aman dan sesuai dengan kondisi kesehatan peserta.
“Ya sebetulnya makanan yang disiapkan itu aman begitu ya karena standarnya juga standar praja, tinggal porsinya aja ditambah. Ya sebetulnya makanannya aman, artinya tidak juga di sana disuguhkan kepiting, udang, dan lain-lain, tidak. Jadi makanannya insyaallah aman tetapi tentunya apabila ada permintaan khusus, ya tentu kami akan penuhi terkait dengan menu makanan,” pungkasnya.*
Laporan oleh: Novia Suhari