Selasa, 22 Juli 2025
Menu

Pelajar Tewas Diduga Dikeroyok, Bambang Rukminto: Keponakan Jadi korban Pengeroyokan Pesilat

Redaksi
Ilustrasi penyerangan. | Ist
Ilustrasi penyerangan. | Ist
Bagikan:

FORUM KEADILAN – Hidris Rayyan, seorang pelajar SMAN 1 Pare tewas usai diduga menjadi korban pengeroyokan oleh sekelompok pemuda di Jalan Raya Pagu, Senin, 24/3/2025 dini hari.

Tidak hanya itu, dua rekannya mengalami luka-luka dan masih dirawat di rumah sakit. Informasi tersebut muncul ketika terdapat unggahan akun media sosial Pengamat Kepolisian dari Institute for Security and Strategic Studies (ISESS) Bambang Rukminto yang diduga paman korban.

“Damai Ramadan di Kediri pagi kemarin terkoyak kabar seorang ponakan menjadi korban pengeroyokan gerombolan pesilat tanpa etik dan moral,” ucapnya dalam keterangan tertulis, Rabu 26/3.

Berdasarkan unggahannya, ia membeberkan ketika sang korban bersama rekannya akan pulang ke Pare setelah berkumpul di Simpang Lima Gumul (SLG).

“Saat perjalanan, mereka berpapasan dengan sekelompok pemuda yang membawa senjata tajam. Seketika gerombolan itu berbalik arah dan mengejar korban,” ucapnya.

Nahas, salah satu sepeda motor yang dikendarai korban dan temannya jatuh. Hidris Rayyan, yang saat itu dibonceng, terjatuh dan menjadi sasaran pengeroyokan.

“Rekannya yang sempat melarikan diri kembali ke lokasi dan menemukan Rayyan dalam kondisi tak sadarkan diri dengan darah mengucur dari telinga dan hidungnya,” katanya lagi.

Rayyan kemudian dilarikan ke RSUD SLG dalam kondisi kritis. Sementara dua rekannya mendapatkan perawatan di RS Pelem, Pare.

Namun, nyawa Rayyan tak tertolong. Ia menghembuskan napas terakhir pada Selasa pagi dan telah dimakamkan siang harinya.

Bambang Rukminto juga menyoroti bagaimana konflik semacam ini terus berulang namun jarang mendapat perhatian serius.

“Kediri, kota kecil di Jawa Timur yang dinobatkan Setara Institute sebagai Kota Paling Toleran 2021, ternyata menyimpan problem di dalamnya. Konflik antar anggota perguruan silat seringkali terjadi dan menimbulkan korban jiwa,” ujarnya.

Bahkan, dirinya juga mempertanyakan minimnya pemberitaan atas insiden ini.

“Sehari kemarin, saya cermati media. Saya tak menemukan ada berita maupun informasi terkait insiden ini. Apakah kasus pengeroyokan seperti ini sudah terlalu jamak sehingga tak lagi layak berita?” tuturnya.

Sementara itu, Kanit PPA Satreskrim Polres Kediri Ipda Hery Wiyono menyatakan bahwa polisi masih melakukan penyelidikan.

“Pelaku masih dalam lidik,” singkatnya.

Hingga saat ini, polisi masih memburu pelaku yang terlibat dalam pengeroyokan tersebut. Sementara keluarga korban berharap ada keadilan bagi Rayyan, yang menjadi korban kebrutalan di tengah Ramadan.*

Laporan Ari Kurniansyah