FORUM KEADILAN – Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Donny Ermawan Taufanto menanggapi kontroversi pengangkatan staf khusus (stafsus) di Kementerian Pertahanan (Kemenhan), termasuk penunjukan Deddy Corbuzier.
Meski pemerintah tengah melakukan efisiensi anggaran, Donny menegaskan bahwa belanja pegawai tidak mengalami pemotongan, sehingga masih ada ruang untuk menambah staf khusus.
“Di tengah efisiensi anggaran, memang kita melakukan pengangkatan staf khusus karena masih ada ruang untuk itu. Belanja pegawai kan tidak kita potong, jadi masih memungkinkan untuk melakukan penambahan staf khusus,” ujar Donny di Gedung DPR RI, Jakarta Pusat, Kamis, 13/2/2025.
Terkait pengangkatan Deddy Corbuzier sebagai stafsus yang menuai beragam reaksi di media sosial, Donny menegaskan bahwa keputusan tersebut didasarkan pada kebutuhan Kemenhan di bidang media.
“Kalau itu kan memang kompetensinya saudara di media sosial, ya. Di bidang media memang itu yang kita butuhkan, sehingga kita mengangkat staf khusus sesuai dengan kompetensinya,” jelasnya.
Namun, ketika ditanya soal penolakan publik terhadap Deddy yang dianggap tidak layak, Donny mengatakan bahwa keputusan akhir ada di tangan pimpinan.
“Ya, itu nanti akan dipertimbangkan oleh pimpinan. Ini kan masih ada ruang, ya,” tambahnya.
Deddy Corbuzier yang dikenal sebagai pesulap dan belakangan terkenal sebagai podcaster dengan jutaan pengikut diangkat oleh Menteri Pertahanan (Menhan) Sjafrie Sjamsoeddin sebagai staf khusus.
Deddy resmi diangkat menjadi stafsus menteri bersama enam orang lainnya pada Selasa, 11 Februari 2025. Sebagai stafsus, Deddy mendapatkan tugas di bidang komunikasi sosial dan publik.
Pengangkatan Deddy pun dipertanyakan terkait kapasitasnya. Sementara Kemenhan mengklaim bahwa Deddy diangkat karena memiliki pengaruh luas di media. Deddy dianggap memiliki kapasitas sebagai pakar komunikasi publik.
“Termasuk media sosial dan keahliannya dalam komunikasi publik,” kata Kepala Biro Humas Setjen Kemenhan Brigjen TNI Frega Wenas, Selasa, 11/2/2025.*
Laporan Muhammad Reza